INFO NASIONAL - Saat ini, bangsa Indonesia tengah mengalami ujian sportivitas dalam tikungan tajam demokrasi pemilu presiden dan legislatif yang telah berlangsung pada 17 April 2019. Masih diuji di lapangan, apakah pihak yang kalah dapat sportif menerima dan mengakui kekalahannya.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah dalam acara sosialisasi empat pilar MPR bertajuk "Peran Dunia Olahraga dalam Memperkukuh Semangat Kebangsaan Indonesia" bersama Persatuan Bulu Tangkis se-Malang Raya (PBMR), Minggu, 21 April 2019, Malang, Jawa Timur. Basarah mengatakatan spirit olahraga adalah menciptakan sikap sportivitas dan ini sebagai nilai utama dalam dunia olahraga. Sportivitas artinya sikap adil dan jujur terhadap lawan, sikap bersedia mengakui keunggulan lawan.
Legislator asal daerah pemilihan Malang Raya itu menuturkan olahraga tidak hanya membuat tubuh dan mental sehat, tapi juga kental dengan nilai-nilai filosofi. Dalam dunia olahraga, selalu ada yang namanya kompetisi. Dalam kompetisi, tentu saja ada pihak yang menang seta kalah.
Segenap insan olahraga paham betul bahwa asas penting dalam kompetisi adalah fairness, mematuhi regulasi yang ada, menjunjung tinggi moral, keadilan, juga jiwa sportivitas. Internalisasi nilai-nilai itu demikian penting diterapkan. Dalam konteks inilah, olahraga menjadi bagian penting sebagai instrumen pembentukan nilai dan karakter bangsa.
"Sama dengan pelaksanaan demokrasi elektoral yang baru saja kita laksanakan. Bahwa demokrasi Pancasila hakikatnya adalah menyatukan, bukan memecah belah. Demokrasi Pancasila berpijak pada nilai-nilai Pancasila yang menekankan persatuan nasional dan hikmat kebijaksanaan," tutur dosen pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Sebagai negara demokrasi, Indonesia harus menghadirkan pertandingan demokrasi melalui pemilu. Tujuannya, memilih pemimpin setiap lima tahun sekali. Mereka yang terpilih kemudian membentuk pemerintahan selama lima tahun ke depan serta bertugas melayani segenap kepentingan rakyat tanpa terkecuali. Dengan membentuk pemerintahan inilah, cita-cita proklamasi masyarakat adil dan makmur bisa diwujudkan.
"Karena itulah, mari kita rapatkan barisan. Jaga terus persatuan nasional. Sebab, persatuan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Dengan selesainya tahapan kampanye dalam proses pemilu 2019, selesai sudah semua persaingan politik yang terjadi. Segala sengketa menyangkut hasil pemilu, kita serahkan kepada mekanisme hukum yang telah kita sepakati di negara kita. Kini saatnya merajut lagi persaudaraan kita," ucapnya.
Basarah menganalogikan pusparagam perbedaan di Indonesia dengan kain tenun. Mengapa kain tenun indah untuk dilihat dan dipakai? Kain tenun tampak indah lantaran tersusun dari aneka warna-warni benang. Begitu juga Indonesia tampak indah karena terdiri atas pusparagam perbedaan yang diikat dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila. “Karena itulah, sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.”
"Inilah takdir Allah SWT untuk bangsa Indonesia bahwa Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara yang heterogen bukan kebetulan, melainkan sudah tertera jelas dalam suratan takdir bangsa Indonesia. Sebagai orang beriman, wajib hukumnya bagi kita semua percaya kepada takdir Allah SWT. Bahwa takdir bangsa Indonesia adalah beraneka ragam. Tugas kita semua menjaga dan merawat dan menyangga kebinekaan tersebut," katanya. (*)