2. Merekrut Pengumpul Data
Setelah menentukan sampel TPS, lembaga survei merekrut enumerator atau orang yang bertugas mengumpulkan data hasil pemilu di setiap TPS yang sudah dipilih. Para pengumpul data tersebut sebelumnya telah dilatih mengenai teknik pengumpulan data beberapa hari sebelum pencoblosan. SMRC menyatakan juga melakukan simulasi untuk memastikan para pengumpul data bekerja dengan baik.
Simak juga: Prabowo Sebut Quick Count Bohong, Lembaga Survei Angkat Bicara
Pada hari pencoblosan, para pengumpul data diterjunkan ke TPS yang telah ditentukan. Mereka bertugas mengambil data di TPS, lalu mengirim data itu ke pusat data yang telah dibuat oleh masing-masing lembaga survei melalui aplikasi berbasis Android dan SMS.
3. Kontrol Kualitas Data
Untuk memastikan data yang dikirim valid, petugas di data center lembaga survei menelepon para pengumpul data untuk memastikan bahwa mereka benar-benar berada di TPS yang telah ditentukan.
Baca: PDIP Tantang Kubu Prabowo Adu Data Real Count Pilpres
Selain itu, lembaga survei juga merekrut spot cheker yang bertugas untuk mengawasi para pengumpul data bekerja dengan benar di lapangan. SMRC dan Indikator menurunkan spot cheker di 10 persen dari jumlah TPS dijadikan sampel.