TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah Kiai di Jawa Timur meminta masyarakat untuk kembali bersatu setelah Pemilu 2019. Mereka sepakat melupakan “01” dan “02” yang merupakan nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Baca: Deklarasi Amien Rais, Ketua PBNU Ingatkan Hoax Ratna Sarumpaet
“Lupakan ‘01’ dan ‘02’, kini saatnya ke ‘00’. Artinya, kembali bersih kosong-kosong,” kata ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, kepada wartawan usai pertemuan di kediamannya di kawasan Gayungsari Surabaya, Kamis, 19 April 2019.
Beberapa kiai sepuh yang hadir antara lain pengasuh pesantren Lirboyo Kediri K.H. Abdullah Kafabihi Mahrus, pengasuh pesantren Miftachussunnah Surabaya K.H. Miftahul Ahyar, pengasuh pesantren Ploso Kediri K.H. Zainuddin Djazuli dan K.H. Nurul Huda Djazuli.
Kemudian, pengasuh pesantren Sidogiri Pasuruan K.H. Nawawi Abdul Djalil, pengasuh pesantren Salafiyah Pasuruan K.H. Idris Hamid, pengasuh pesantren Al-Ihsan Jrangoan, Sampang K.H. Mahrus Malik serta sejumlah kiai sepuh lainnya.
Pertemuan kali ini, kata dia, sangat penting karena diikuti tak hanya kiai yang menyatakan dukungannya ke pasangan Jokowi - Ma’ruf, tapi ada juga yang mendukung Prabowo - Sandiaga.
“Para kiai sepakat dan menganggap proses dukung-mendukung telah usai dan saatnya kini menatap ke depan demi keutuhan dan kemajuan bangsa,” kata Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia KH Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur yang juga ikut dalam pertemuan mengatakan ada beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan kali ini.
Simak juga: Gus Ipul Berharap Tokoh-tokoh Tak Sembarangan Umbar Pernyataan
“Kami mendukung aparatur keamanan negara bertindak tegas untuk mengantisipasi segala bentuk kerawanan sosial dan potensi konflik horizontal di tengah masyarakat,” kata Gus Fahrur.