TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menolak tawaran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. Tsamara mengaku, ingin melanjutkan sekolah, kemudian berbenah bersama PSI dan kembali untuk Pemilu 2024.
Baca: Cak Imin Tawarkan Jabatan Waketum PKB untuk Tsamara Amany PSI
“Saya masih mau sekolah dulu, belajar lagi lanjut S2. Setelah itu akan berbenah bersama PSI, ada 3 juta orang yang percaya pada kami. Terima kasih, tapi kami akan kembali untuk 2024,” kata Tsamara, membalas pesan singkat Tempo, Jumat 19 April 2019.
Muhaimin alias Cak Imin, pada pertemuan petinggi partai-partai koaisi di Resto Plataran, Menteng, Jakarta, menawarkan posisi wakil ketua umum PKB kepada Tsamara, seandainya politikus 22 tahun tersebut bersedia berganti bendera. “Kami welcome, sangat buka pintu. Tsamara PSI kalau mau (gabung PKB) tak kasih wakil ketua umum,” kata Cak Imin di Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 18 April 2019.
Cak Imin menyampaikan pesan kepada partai-partai baru yang tak lolos parliamentary threshold. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah pelajaran, agar tak usah terlalu banyak partai politik. Ia pun menawarkan agar kader-kader partai baru yang gagal bergabung saja dengan partainya. “Enggak usah banyak-banyak partai. Gabung aja yuk, yang gagal gabung,” tuturnya.
Merujuk hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, di Pemilu 2019, PSI hanya mendapatkan 2 persen suara. Hasil ini membuat PSI gagal lolos ke Senayan karena ambang batas parlemen mensyaratkan partai yang lolos minimal meraih 4 persen.
Baca: Tak Lolos Parlemen, PSI: Kami Terima dan Tetap Berjuang
PSI diprediksi menjadi salah satu partai baru yang tak mampu lolos ke Senayan. Selain PSI, Partai Garuda, Partai Berkarya dan Partai Persatuan Indonesia juga diprediksi meraih suara kurang dari empat persen.