TEMPO.CO, Yogyakarta - Politikus Partai Amanat Nasional Amien Rais merespon tulisan jurnalis investigasi independen asal Amerika Serikat Allan Nairn soal Prabowo Subianto sebagai laporan yang sok tahu.
Baca: Soal Laporan Allan Nairn dan Reaksi Kubu Prabowo
Seusai menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 123 di Dusun Pandean Sari, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Amien ia mengatakan termasuk orang yang sangat dekat dengan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Kepada Amien, Prabowo mengatakan bila dirinya ditakdirkan menang, maka hal pertama yang dilakukan adalah merangkul seluruh kekuatan bangsa tanpa melihat golongan, kelompok, dan lawan politik.
Amien meyakini Prabowo menerapkan ajaran ayahandanya dan sapta marga sumpah prajurit. Dia kembali mengulangi bahwa Prabowo berjanji merangkul semua anak bangsa yang punya kemampuan terlepas dari latar belakang agama, partai politik, suku bangsa, dan asal usul daerah. "Itu siapa itu (Allan Nairn) sok tau lah ya. Nanti FPI akan dihajar, itu tidak benar," kata Amien pada Rabu, 17 April 2019.
Baca Juga:
Ketua Badan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga ini juga menepis tudingan Prabowo telah menyusun nama-nama menteri. "Jangan pernah percaya. Itu pekok, gombal dan hoaks. Belum apa-apa sudah nyusun menteri. Kan dia juga bukan orang dungu," kata Amien.
Jurnalis investigasi independen asal Amerika Serikat, Allan Nairn, merilis laporan terbaru tentang rencana Prabowo Subianto jika memenangi Pemilihan Presiden 2019. Laporan itu diunggah di situs pribadi miliknya yaitu allannairn.org pada Senin, 15 April 2019. Dalam laporannya, Allan menulis ada beberapa misi yang dilakukan Prabowo jika menang.
"Purnawirawan jenderal Prabowo Subianto telah membuat rencana untuk melakukan penangkapan massal terhadap lawan politik dan sekutunya saat ini," tulis Allan.
Misi-misi itu ialah penangkapan orang-orang yang menjadi lawan politiknya, melemahkan dan menghancurkan kelompok-kelompok Islam seperti Front Pembela Islam, eksponen Hizbut Tahrir Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, juga Partai Demokrat. Kemudian menggagalkan gugatan terhadap Freeport Mcmoran, dan mengembalikan militerisme Orde Baru.
Simak juga: Amien Rais: People Power Pemilu Bukan Perang Tapi Jeritan Rakyat
Allan menyampaikan bahwa rencana itu diketahui dari notulensi pertemuan rapat tertutup di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Jumat malam, 21 Desember 2018. Allan mengatakan notulensi merupakan data intelijen yang kini beredar di kalangan aparat. Kubu Prabowo telah membantah laporan tersebut.