INFO NASIONAL - Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani 22 kontrak untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan strategis (alutsista) dan konstruksi senilai Rp 2,1 triliun dan 1,4 miliar dolar AS. Penandatanganan kontrak yang terdiri dari 18 kontrak alutsista dan tujuh kontrak terkait pembangunan konstruksi tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu
Penandatanganan kontrak itu dilakukan Kemenhan bersama sejumlah mitra industri strategis Indonesia, seperti PT Pindad, PT PAL, serta perwakilan mitra dari perusahaan asing.
Baca Juga:
Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani 22 kontrak untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan strategis (alutsista) dan konstruksi senilai Rp 2,1 triliun dan 1,4 miliar dolar AS. Penandatanganan dilakukan pada acara bersama sejumlah mitra industri strategis Indonesia di PT Pindad (persero), Bandung, pada Jumat, 12 April 2019. (Dok. Kemenhan RI)
“Kami memotivasi berbagai industri strategis khususnya industri pertahanan di Indonesia, agar bersemangat menunjukkan kekuatannya kepada dunia,” kata Ryamizard Ryacudu pada acara penandatanganan itu di di PT Pindad (persero) Kiaracondong, Bandung, Jumat, 12 April 2019.
Dengan demikian, kata Menhan, industri pertahanan Indonesia menjadi diperhitungkan dunia sehingga menunjang pula kekuatan ekonominya.
Baca Juga:
Saat itu juga ditampilkan slide yang menunjukkan puluhan item kontrak pengadaan alutista. Misalnya pengadaan tank kelas medium dan kendaraan lapis baja yang bekerja sama dengan PT Pindad.
Dalam penandatanganan kontrak tersebut, juga termasuk kelanjutan produksi kapal selam oleh PT PAL dan Daewo Shipbuiliding and Marine Engineering Co Ltd, yang kedua. (*)