INFO NASIONAL - Dalam perekonomian Indonesia dan dunia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting karena dinilai mampu memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat di sektor bawah dan ketahanan ekonomi makro.
Perhatian pemerintah kepada para pelaku UMKM dibuktikan dengan dibentuknya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Baca Juga:
Nawa Cita Presiden Joko Widodo juga memberi perhatian besar pada UMKM. Nawa Cita keenam, misalnya menyatakan, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. SedangkanNawa Cita ketujuh,yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Di era Revolusi Industri 4.0, perkembangan begitu cepat dan semua generasi harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Menghadapi fenomena ini, salah satu gerakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar adalah fokus mendorong UMKM untuk go digital.
Yang terbaru, Pemkab Blitar menggandeng Bukalapak melaunching Kampung Wirausaha Online di Lingkungan Gogolatar, Kelurahan Kaweron, Kecamatan Talun, medio Maret 2019 lalu.
Baca Juga:
Kampung Wirausaha Online Bukapalak yang diresmikan Wakil Bupati Blitar Marhaeinis Urip Widodo ini bertujuan membantu dan memberikan solusi teknologi dalam memasarkan produk UMKM. Sehingga bisa menambah daya saing daerah dan tentunya menaikkan omzet pelaku UMKM di Kabupaten Blitar. Wadah ini akan digunakan oleh Komunitas Bukalapak dan warga Blitar untuk kegiatan Kelas Ngelapak, workshop, kopi darat bulanan dan pengembangan potensi untuk wirausaha perempuan.
Tempat ini diharapkan dapat mendorong dan mendukung penuh warga Blitar yang ingin maju dan menggunakan teknologi dalam berwirausaha online.
Kampung Wirausaha Online telah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang seperti internet gratis, ruang kerja bersama, dan pendampingan wirausaha pemula untuk menambah keahlian warga Blitar melalui berbagai pelatihan terkait berjualan online. Saat ini Komunitas Bukalapak Blitar memiliki 100 anggota yang sudah tergabung. “Sedangkan untuk pelaku usaha yang menggunakan aplikasi Bukalapak tercatat ada 40 ribu,” kata Indra Gunawan.
Upaya Pemkab Blitar mengangkat potensi UMKM dimulai dengan menyelenggarakan acara pemecahan rekor MURI untuk Makan Pecel dan Minum Sari Blimbing Terbanyak Mei 2016. Tercatat acara tersebut berhasil memecahkan rekor dan diikuti 14.730 warga kabupaten yang dipimpin Bupati Rijanto dan Wakil Bupati Marhaenis Urip Widodo.
Selain sebagai ajang melestarikan kuliner khas Blitar nasi pecel dan sari buah blimbing agar lebih dikenal secara nasional, dari acara ini turut menggerakkan roda usaha lokal karena di Kabupaten Blitar banyak petani yang menanam buah Blimbing. Selain itu, nasi pecel Blitar memiliki keunikan sendiri yang berbeda karena memakai kencur sehinga menciptakan rasa yang berbeda.
Selain itu, Bupati Rijanto juga mencanangkan gerakan "Ayo Bela dan Beli Produk Blitar" dan mewajibkan pegawai pemkab memakai batik produk lokal Blitar. Saat ini, menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar Indra Gunawan, Blitar memiliki sekitar 250 ribu pelaku usaha UMKM. “Produk UMKM unggulannya antara lain sambel pecel, aneka kripik, kopi, coklat, batik, tas rajut, aksesoris Indian, ukiran, hingga kendang,” ujarnya saat dihubungi Info Tempo. Pemkab juga memberikan kemudahan layanan Online Single Submision (OSS) dan bebas biaya ijin untuk usaha mikro.
Terkait pembinaan UMKM, Pemkab Blitar menjalankan program pendampingan dan pelatihan bekerjasama dengan lembaga konsultasi bisnis terkait kualitas produk, fasilitasi perijinan dan permodalan, kualitas kemasan, manajemen usaha, kewirausahaan, serta pemasaran. Selain itu juga mengenalkan produk melalui event pameran tingkat kabupaten, provinsi, hingga level nasional. (*)