TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK meyakini masyarakat Indonesia tak akan terpecah pasca Pemilu 2019. Meski begitu, ia mengakui saat ini masyarakat masih terbelah karena perbedaan pilihan.
Baca juga: 17 April, Prabowo dan Sandiaga Akan Nyoblos di Dua TPS Berikut
"Memang begitu kalau menjelang pemilu, pasti orang terbelah, kalau bersatu bukan pemilu namanya," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 16 April 2019.
JK mengatakan Indonesia telah cukup berpengalaman menggelar pemilu. Mulai dari pemilihan zaman Orde Baru, hingga era reformasi, pada hari H pemilu perbedaan di masyarakat memang sangat terasa.
"Tapi beberapa hari kemudian orang akan kembali rukun seperti biasa keluarga akan kembali lagi, dan itulah sifat kita yang dihormati dan dipuji oleh banyak negara," kata JK.
JK juga mengatakan elite politik juga harus menunjukkan sifat yang dapat dicontoh. Ia menilai baik calon presiden inkumben Joko Widodo maupun calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, telah cukup menunjukkan sikap ini.
Baca juga: Sultan Hamengku Buwono X Tak Ada Tekanan Memilih di Pemilu 2019
"Setelah debat keras langsung peluk-pelukan antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, dengan Sandi dengan Kiai Ma'ruf peluk pelukan ngobrol lagi, tidak ada rasa sentimen. Itu bagus sekali menjadi contoh kepada seluruh masyarakat," kata JK.
Pemilu 2019 hanya tinggal sehari. Besok, Rabu, 17 April 2019, pemilihan akan digelar sejak pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Hasil final baru akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebulan setelah pemilihan. Namun hasil hitung cepat (quick count) bisa didapat di hari yang sama dengan pencoblosan.