TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengatakan akan membuat akun Twitter yang baru, setelah akun lamanya diambil alih oleh pihak tertentu. "Segera nanti saya umumkan kembali, dan saya berharap teman-teman yang ada di akun saya itu di-RAS (report as spam) saja (akun @saididu) untuk ditutup," kata Said Didu di Es Teler 77, Jakarta, Ahad, 14 April 2019.
Berita terkait: Said Didu Ungkap Kronologi Pengambilalihan Akun Media Sosialnya
Said Didu mengatakan, setelah insiden pengambilalihan akun medsosnya, ia kini berpikir akan membuat akun cadangan. Ia sebelumnya tidak mengira bahwa akan ada pihak tertentu yang berniat jahat untuk meretas akun media sosialnya. "Karena ternyata ada berniat jahat di negeri ini, nama saya lengkap tidak pernah akun anonim, lengkap alamat saya, lengkap identitas saya. Saya berpikir lurus saja. Ternyata berpikir lurus di negeri ini tidak tepat."
Menurut Said Didu, akun baru maupun akun cadangannya nanti akan tetap menggunakan nama aslinya. Ia menegaskan tidak akan membuat akun anonim. Namun, ia mengimbau agar para pengendali akun-akun media sosial untuk bersikap netral.
Akun Twitter Said Didu mengalami peretasan pada Sabtu malam, 13 April 2019. Akun dengan jumlah pengikut sebanyak 200 ribuan followers itu mencuitkan tentang Ustaz Abdul Somad. Said Didu mengatakan, peretasan terjadi ketika ia sedang menyaksikan debat capres di Hotel Sultan.
Selain Twitter, akun Facebook Said Didu juga diretas ketika ponselnya sedang tidak ada sinyal. Sebab, saat menyaksikan debat capres di Hotel Sultan, sinyal di ruang debat sedang dihilangkan atau di-jammed.
Usai menyaksikan debat, Said Didu keluar dari ruangan debat untuk menggunakan Twitter. Tetapi, akun @saididu tidak bisa digunakan. "Sudah diambilalih orang lain. Setengah jam kemudian sekitar jam 23.00 muncul mention yang menjelek-jelekkan Ustaz Abdul Somad, itu menjelek-jelekkan dengan 6-7 mention," ujarnya.
Menurut Said Didu, tim yang membantunya menelusuri pengambilan alihan akun tersebut tidak berhasil merebut kembali akun media sosialnya sampai hari ini pukul 05.00 WIB. Adapun akun Facebook-nya berhasil diselamatkan pada pukul 03.00 WIB.
Said Didu mengkliam, akun media sosialnya itu biasa digunakan untuk membuka kebohongan publik di setiap debat capres 2019. Ia menduga, pengambilan alihan akun-akun media sosialnya bertujuan untuk agar ia tidak bisa lagi membuka fakta-fakta tersebut. Sehingga, akhirnya akun itu digunakan untuk memfitnah orang lain.