TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Ma'ruf Amin memperkenalkan program baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat Indonesia, jika terpilih dalam pemilihan 2019. Program tersebut bernama Dewi-dewi dan Dedi-dedi.
Baca: Ma'ruf Amin: Hari Ini Kita Putihkan GBK, Tanggal 17 Putihkan TPS
"Dewi-dewi adalah Desa Wisata. Dedi-dedi adalah Desa Digital," ujar Ma'ruf dalam debat kelima pemilihan presiden yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Sabtu, 13 April 2019. Namun, kiai sepuh itu tidak menjelaskan detail program baru yang dia tawarkan itu.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan, dua program yang akan ditawarkan untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, terutama perempuan, yakni program MEKAAR dan UMi.
Di pemerintahan Jokowi periode ini, dengan program kelompok ibu-ibu MEKAAR dan Kredit Murah Ultra Mikro (UMi), 4 juta perempuan Indonesia pra-sejahtera telah mendapatkan modal melalui program MEKAAR. 1,2 juta perempuan Indonesia mendapatkan Kredit Murah Ultra Mikro atau UMi, dengan nilai Rp7 triliun.
Baca: Naik Panggung, Jokowi Berlari dan Ma'ruf Dituntun
Tahun ini program MEKAAR akan ditingkatkan 4 juta menjadi 10 juta penerima. Program penitipan anak secara masif, wirausaha bagi perempuan.
Debat pilpres tahap kelima kali ini diikuti oleh pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 dan 02, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebelum ini, sudah diadakan empat tahap debat dengan tema yang berbeda-beda.
Debat pilpres 2019 yang kelima memiliki tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri. Ada berbagai pertanyaan terkait tema tersebut dari 10 panelis yang dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Para panelis tersebut adalah Mohammad Nasih (rektor Universitas Airlangga), Arief Mufriani (Dosen FIB UIN Syarif Hidayatullah), Eddy Suratman (Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura), Hanif Amali Rivai (Dekan FE Universitas Andalas), juga Suharnomo (Dekan FEB Universitas Diponegoro).
Baca: Jokowi: Saya dan Kiai Ma'ruf Mewakafkan Diri untuk Indonesia
Panelis lain adalah Herman Karamoy (Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi) dan I Nyoman Mahaendra Yasa (Dekan FEB Universitas Udayana), Dermawan Wibisono (Guru Besar SBM ITB), Tukiman Tarunasayoga (Dosen Community Development Unika Soegijapranoto, Undip, dan UNS), dan Rachmi Hertanti (Direktur Eksekutif Indonesia For Global Justice).