TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia Michael T. Tjoajadi menegaskan bahwa Schroders ataupun anak perusahaannya tidak pernah berkontribusi dalam kampanye pemilihan presiden atau Pilpres 2019 dan wakil presiden di Indonesia.
Baca: Kopi: Ada Aliran Dana Perusahaan Asing ke Tim Kampanye Sandiaga
"Schroders memiliki kebijakan global untuk tidak berkontribusi pada kegiatan politik apapun," kata Michael melalui suratnya kepada redaksi Tempo.co pada Jumat, 10 April 2019.
Selain itu, Schroders juga memastikan bahwa mereka tidak memberikan komentar mengenai individu, baik nasabah atau bukan. "Apa yang dilakukan seorang individu terhadap pencairan investasinya, adalah sepenuhnya hak individu tersebut untuk menentukan, dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Schroders maupun anak perusahaannya," kata Michael lagi.
Sebelumnya, Komunitas Pemerhati Indonesia (Kopi) menemukan adanya dugaan aliran dana kampanye dari perusahaan asing kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Kami mendapati penelusuran dari Juli 2018-Maret 2019 menemukan adanya dana dari perusahaan asing mengucur pada pasangan 02," kata Dwie, tim investigasi Kopi dalam diskusi berjudul "Mendeteksi Dana Kampanye Pemilu 2019" di Upnormal Coffee, Jakarta, Senin, 8 April 2019.
Ridwan, anggota lain tim investigasi Kopi, mengungkapkan aliran dana asing diduga kuat masuk ke enam rekening pribadi Sandiaga Uno di Bank Permata. Aliran dana itu yang berhulu dari tiga perusahaan asing dan terjadi menjelang Pilpres 2019.
Perusahaan tersebut di antaranya Uno Capital Holding INC, Ace Power Investment Limited, dan Reksadana Schroders USD Bond Fund. "Total dugaan aliran dana asing yang masuk ke rekening Sandi Rp 276 miliar. Aliran dana asing masuk ke rekening pribadi Sandiaga dan diduga mengalir ke sejumlah rekening lain yang diduga sebagai dana kampanye," ujar Ridwan.
Simak juga: Kata Sandiaga Uno Soal Dana Pribadi untuk Kampanye Pilpres 2019
Ridwan merinci, dari data yang didapat Kopi, aliran dana asing yang pertama diduga bersumber dari Uno Capital Holdings INC pada 28 Agustus 2018 sebanyak satu kali transaksi senilai Rp 51,9 miliar. Keterangan pada transaksi tersebut adalah external investment ittI80804*** dari Bank LGT Bank Singapore LTD. Perusahaan Uno Capital Holdings diduga dimiliki Sandiaga, Asia Abdul Aziz, dan Attica Finance Ltd.