INFO NASIONAL - Usai peresmian operasional Terminal Bandara Silampari di Kota Lubuk Linggau, Selasa pagi, 9 April 2019, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melanjutkan agenda kegiatannya mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Mochamad Basuki Hadimuljono untuk melakukan Pencanangan Pembangunan Jalan Tol Indralaya Ogan Ilir-Muara Enim dan Muara Enim - Lubuk Linggau di Simpang Kepur Kota Muara Enim. Pembangunan jalan tol itu diperkirakan menelan biaya hingga Rp 48 triliun.
Acara itu ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Hutama Karya (Persero) selaku pihak kontraktor. Ruas jalan tol ini memiliki panjang 235 kilometer.
Ruas jalan tol Indralaya-Lubuk Linggau dan Bengkulu merupakan satu dari tiga lintas yang dibuat melintang atau koridor pendukung di Pulau Sumatera. Di mana dua lintas lainnya yakni Padang-Pekanbaru dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat-Sibolga. Diharapkan, koridor pendukung tersebut dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antara kota-kota di Pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran Menteri PUPR dan Menhub RI atas digelarnya groundbreaking jalan tol Indralaya-Muara Enim dan Muara Enim-Lubuk Linggau, yang diyakini akan memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen.
"Hari ini mimpi kita jadi kenyataan, jalan tol dibangun di Muaraenim. Exit tol ada di kita, Muara Enim. Ini patut kita syukuri dengan mengucap alhamdulillahi robbil alamin. Ini idak urung lagi. Tol sepanjang Muara Enim-Simpang Indralaya akan terwujud," ucapnya.
Pemerintah Kembangkan Sirip Tol Trans Sumatera
Dia mengajak masyarakat Muara Enim dapat memberikan kemudahan dalam rest area buka lapak makanan lokal. Ruas jalan modern ini akan menjadi perhatian masyarakat, nasional dan internasional.
"Sebelum tanggal 8 November 2018 lalu, Muara Enim- Palembang ditempuh 12 jam. Saya teken penutupan mobil batubara di jalan umum, sehingga waktu tempuh menjadi empat jam. Ternyata ada yang lebih lagi, tandatangan Presiden bangun tol jarak tempuh Muara Enim-Palembang menjadi 1,5 jam," tuturnya.
Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimuljono meminta untuk mempercepat pembangunan jalan tol yang akan menunjang tol trans Sumatera sepanjang 350 meter antara Lampung-Indralaya. Sedangkan siripnya dibangun antara Indralaya-Lubuk Linggau hingga Bengkulu.
"Saya harap masyarakat dapat mendukung terkait dengan pembebasan lahan. Untuk kawasan exit-nya harus menunjang kawasan-kawasan industri. Sedangkan Untuk kawasan rest area akan persilahkan buka lapak makanan rakyat," kata Menteri.
Sementara itu sebelumnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam laporannya menyebutkan, jika sebelumnya waktu tempuh Palembang-Muara Enim empat jam. Dengan adanya tol ini jarak tempuh diperkirakan menjadi 1,5 hingga dua jam.
Sedangkan proyek tol ini diperkirakan akan rampung Desember 2022. "Kita harapkan di sekitar koridor tol akan tumbuh ekonomi kerakyataan baru dalam rangka menunjang peningkatan pembangunan daerah," ujarnya sembari menyebutkan untuk tarif tol nantinya akan disesuaikan dengan inflasi daerah tersebut.
Di lain pihak, Wahyu Sanjaya selaku anggota DPR RI menilai keberadaan jalan tol nantinya dapat meningkatkan akses lalu lintas untuk mempercepat ekonomi warga baik barang maupun jasa. Namun masih banyak ruas jalan yang membutuhkan penanganan oleh pemerintah.
"Saya harap para kades dapat memperlancar proses pembebasan lahannya. Demi suksesnya pembangunan jalan tol ini nanti," ujar Wahyu.
Di akhir acara, dilakukan penandatanganan antara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parigesit dengan Dirut PT Hutama Karya Bintang Perbowo, berupa penandatanganan yang pertama ruas tol Muara Enim-Indarlaya dan penandatanganan kedua ruas tol Muaraenim-Libuk Linggau. Dilanjutkan dengan penekanan sirine dan peninjauan langsung titik nol ruas jalan tol Muara Enim-Indralaya dan Muara Enim-Lubuk Linggau oleh Gubernur Sumsel, Menteri PUPR, Menhub, Dirut Hutama Karya, Kepala BPJT, Bupati Muara Enim, dan Wali Kota Lubuk Lingau. (*)