Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuitan Terakhir EW yang Diciduk di Kasus Hoaks Server KPU

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo (tengah) dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ilham Saputra dalam konferensi pers penangkapan tersangka hoax manipulasi server KPU di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 8 April 2019. TEMPO/M Rosseno Aji
Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo (tengah) dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ilham Saputra dalam konferensi pers penangkapan tersangka hoax manipulasi server KPU di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 8 April 2019. TEMPO/M Rosseno Aji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria berinisial EW ditangkap polisi di Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu, 6 April 2019. Pria ini diciduk polisi karena diduga menyebarkan video hoaks mengenai manipulasi server KPU atau Komisi Pemilihan Umum untuk memenangkan pasangan capres cawapres Joko Widodo atau Jokowi – Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

Baca juga: Ma'ruf Amin Anggap Hoaks Server KPU Hanya Cari Kambing Hitam

Selain EW, polisi juga menangkap seorang perempuan berinisial RD di Lampung, pada hari yang sama. "Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Dedi mengatakan kepolisian menyangka kedua orang itu berperan menyebarkan video melalui media sosial. Video yang dimaksud menampilkan seorang pria sedang memaparkan materi di depan sejumlah orang dalam rapat tertutup. Pria itu mengatakan bahwa server KPU sudah diatur untuk memberikan suara kepada Jokowi sebanyak 57 persen.

Salah satu tersangka yaitu EW, diketahui menyebarkan video tersebut melalui akun twitternya @ekowBoy pada Rabu, 3 April 2019. Namun saat ini, video tersebut sudah tidak bisa lagi di akses. Tapi selain menyebarkan video, EW juga menyelipkan komentar lewat akun twitternya tersebut.

EW menulis, “Server KPU sudah disetting 01 menang 57%, ini sesuai dg hasil lembaga survei bayaran mereka kompak sekali memasang elektabilitas petahana di angka tersebut!! Wa'makaru wa'makarallah.. #PrabowoSandiTakTerbendung.” Hingga Senin malam, cuitan EW ini telah di-retweet sebanyak 4.742 kali, disukai oleh 7.651 orang, dan dikomentari sebanyak 2.060 kali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehari kemudian, EW kembali menulis cuitan soal Server KPU ini. Kali ini, EW menyebarkan salah satu cuplikasi berita dari TVOne mengenai dugaan penyedotan data KPU usai Pilpres 2014 yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi – Jusuf Kalla. Dugaan itu terkuak dari bocornya pesan politikus Partai Nasdem Akbar Faizal kepada Deputi II Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho.

Baca juga: Polisi Buru Lelaki di Video Hoaks Server KPU Menangkan Jokowi

Selain menyebarkan video ini, EW juga menulis, “Terkait twit Server KPU, wajar jika rakyat terkecoh saya pun terkecoh sebab server KPU sejak 2014 sdh bermasalah Bahkan TKN 01 mengakui punya sistem penyedot data KPU Bantu retweet agar KPU bijak tak asal lapor & klasifikasi maksud saudara @akbarfaizal68”

Kini, EW harus menyelesaikan kasusnya di ranah hukum. Setelah ditangkap polisi, tak ada lagi cuitan muncul dari akun twitter miliknya. Padahal, EW terpantau hampir setiap hari menuliskan pendapatnya lewat twitter. Cuitan terakhir pun hanya diunggah sehari sebelum penangkapan, yaitu pada Jumat, 5 April 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Sebut Informasi Real Count dan Server Pemilu 2024 Harus Bersifat Terbuka

37 hari lalu

Layar menampilkan hasil rekapitulasi hasil perhitungan hasil perhitungan perolehan suara tingkat nasional pada pemungkutan suara ulang Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia, di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Sebut Informasi Real Count dan Server Pemilu 2024 Harus Bersifat Terbuka

Pakar telematika Roy Suryo mengatakan data mengenai real count maupun server Pemilu 2024 seharusnya menjadi informasi terbuka.


Diminta Buka-bukaan soal Server Sirekap, KPU Sebut Data Bersifat Rahasia

49 hari lalu

Petugas KPPS menunjukan aplikasi Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada serentak saat uji coba di komplek Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Sirekap merupakan aplikasi digital dalam penghitungan suara dalam Pemilihan Serentak 2020. TEMPO/Prima mulia
Diminta Buka-bukaan soal Server Sirekap, KPU Sebut Data Bersifat Rahasia

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional meminta KPU untuk membagikan informasi mengenai server laman Sirekap.


Sengkarut Sirekap Pemilu 2024: Apa Itu Server Cloud dan 4 Ragam Tipenya

22 Februari 2024

Ilustrasi Cloud (Freepik)
Sengkarut Sirekap Pemilu 2024: Apa Itu Server Cloud dan 4 Ragam Tipenya

Ciberity menemukan sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud dengan server berlokasi di Cina, Prancis, Singapura


Pakar ITB Beberkan Ragam Faktor Masalah Error Sirekap

18 Februari 2024

Petugas memeriksa data pengiriman dari lembar C-KWK saat uji coba Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pemilihan serentak di SOR Volly Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Uji coba aplikasi Sirekap tersebut dalam rangka mempersiapkan pemungutan, penghitungan suara, sampai dengan tahapan rekap guna memastikan kesiapan penggunaannya dalam penyelenggara Pilkada serentak 2020 di daerah. ANTARA/M Agung Rajasa
Pakar ITB Beberkan Ragam Faktor Masalah Error Sirekap

Pakar IT ITB menilai kesalahan dalam sistem Sirekap tidak wajar.


Tim Anies-Muhaimin Temukan Indikasi Sistem Server KPU Diatur untuk Menangkan Paslon Tertentu

17 Februari 2024

Bambang Widjojanto berbicara saat menghadiri peluncuran buku Nusantara Berkisah 2: Orang-orang Sakti karya S. Dian Andryanto di Gedung Tempo, Jakarta, 14 Desember 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Tim Anies-Muhaimin Temukan Indikasi Sistem Server KPU Diatur untuk Menangkan Paslon Tertentu

Tim IT Forensik Timnas Anies-Muhaimin : Ada Penggelembungan Suara di Sistem KPU


Pembuat Hoaks Server KPU Menghilang dari Rumah Sebelum Pemilu

18 Juni 2019

Rumah Wahyu Nugroho, warga Solo yang ditangkap Bareskrim Polri lantaran menyebar hoax tentang server KPU  telah disetting untuk memenangkan Jokowi dalam pilpres 2019 dengan perolehan suara 57 persen. Wahyu sempat menjadi buron dua bulan hingga ditangkap di daerah Boyolali. TEMPO/AHMAD RAFIQ
Pembuat Hoaks Server KPU Menghilang dari Rumah Sebelum Pemilu

Tersangka pembuat hoaks server KPU, Wahyu Nugroho diketahui menghilang dari rumahnya sejak sebelum Pemilu.


2 Bulan Kabur, Penyebar Hoaks Server KPU Ditangkap

17 Juni 2019

Ilustrasi Anti-Hoax
2 Bulan Kabur, Penyebar Hoaks Server KPU Ditangkap

Bareskrim Polri menangkap WN, tersangka pembuat hoaks server Komisi Pemilihan Umum direkayasa untuk memenangkan Jokowi.


Hari Ini KPU DKI Sempat Terhenti Kirim Formulir C1, Ada Apa?

20 April 2019

Proses unggah formulir C1 oleh KPU DKI yang sempat terhenti, Sabtu, 20 April 2019. TEMPO/Lani Diana
Hari Ini KPU DKI Sempat Terhenti Kirim Formulir C1, Ada Apa?

Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta masih melakukan pindai formulir C1 dan memasukkan data untuk merekapitulasi hasil penghitungan suara.


Polisi Gerebek 2 Tempat, Pembuat Hoaks Server KPU Menghilang

18 April 2019

Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo (tengah) dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ilham Saputra dalam konferensi pers penangkapan tersangka hoax manipulasi server KPU di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 8 April 2019. TEMPO/M Rosseno Aji
Polisi Gerebek 2 Tempat, Pembuat Hoaks Server KPU Menghilang

Markas Besar Polri menggerebek dua lokasi di Bekasi yang ditengarai lokasi pembuat hoaks server KPU.


Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Video Hoaks Server KPU

9 April 2019

Konferensi pers kasus mafia bola yang dipimpin oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo dan Kepala Satuan Tugas Antimafia Bola Brigadir Jenderal Hendro Pandowo di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 25 Maret 2019. TEMPO/Andita Rahma
Polisi Kantongi Identitas Terduga Pelaku Video Hoaks Server KPU

Polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku yang menjadi pembicara dalam video hoaks server KPU telah diatur memenangkan Jokowi - Ma'ruf.