TEMPO.CO, Yogyakarta-Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menjelaskan soal ungkapannya tentang people power yang memicu kontroversi beberapa hari terakhir ini. Amien Rais sebelumnya menyatakan akan menggerakkan unjuk rasa besar-besaran atau people power bila menemukan kecurangan dalam Pemilu 2019.
Namun saat hadir dalam kampanye akbar Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin 8 April 2019, Amien Rais menjelaskan maksud people power itu. “Dari segi keuangan, kita (kubu pendukung Prabowo) itu paket hemat, segi bantuan dunia internasional dari kita juga tak pernah bekerja dengan pihak asing sama sekali,” ujarnya.
Baca: Pengamat: People Power Amien Rais Bentuk Provokasi Demokrasi
Amien pun berujar bahwa dalam penguasaan media massa, kubu Prabowo juga kalah dibanding kubu Jokowi. “Media massa mainstream juga sudah dicaplok, didikte, dan ditekan secara luar biasa,” ujarnya.
Namun Amien meminta pendukung Prabowo tak kecil hati karena memiliki Allah. Amien pun meminta pendukung Prabowo hanya takut kepada Allah, bukan manusia. “Makanya saya sudah ultimatum, ‘eh, KPU, kalau (pemilu 2019) ini terbukti curang dan kami punya bukti telak, kami tak akan ke MK (Mahkamah Konstitusi), tapi akan menggerakkan people power’” ujar Amien.
Amien menjelaskan people power yang ia maksud adalah sebuah gerakan massa yang tak akan ada setetes darah pun jatuh alias tanpa jatuh korban jiwa. Amien pun menceritakan saat menumbangkan pemerintahan rezim Orde Baru menjadi orde reformasi lewat gerakan people power.
Amien mengatakan people power saat masa Orde Baru diwarnai dengan pendudukan gedung MPR secara damai oleh mahasiswa demi menuntut hak kebebasan bicara, menuntut dwi fungsi ABRI dikembalikan ke jalan benar dan desentralisasi. "Jadi people power itu bukan antem-anteman, pukul-pukulan, itu kan kata si sontoloyo itu,” ujar Amien tanpa menyebut siapa sontoloyo yang ia maksud.
Amien menegaskan people power yang ia serukan semata gerakan massa secara damai. “Cuma kalau sampai (pemilu) ada kecurangan kita diam saja, kita menjadi orang yang rada pekok (agak bodoh),” ujarnya.
Simak: Hasto Kristiyanto: People Power Amien Rais Tak Hargai HMI
Menurut Amien Rais, people power yang ia maksud itu gerakan demokratis dan konstitusional serta dijamin perundang-undangan. “Jadi seperti ‘eh, KPU, eh, Dukcapil (Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil) hati-hati ya kamu, kami sudah lebih pintar,” ujarnya.
Amien Rais mengklaim kubu Prabowo kini memiliki sejumlah ahli, seperti ahli data dan teknologi informasi yang dipastikan bisa mendeteksi segala upaya tindak untuk mencurangi pemilu. “Dadi wis mesthi konangan (jadi sudah pasti akan ketahuan), kalau (mencurangi) 10 ribu (suara) tak apa. Tapi kalau 10 juta (suara) kami tidak ke MK, tapi langsung people power,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO