TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bercerita tentang anak sulung calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakambuming Raka, saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi dukungan Srikandi Nusantara Bersatu di Discovery Hotel, Ancol, Jakarta, Ahad, 7 April 2019.
Baca: Cerita Gibran Saat Merintis Bisnis, Dilarang Bawa Nama Jokowi
Luhut bercerita, dirinya pernah ditolak Gibran saat menawarkan bisnis untuk perusahaan offshore. Kejadian itu sekitar tiga tahun lalu saat sedang berbincang-bincang dengan Jokowi, kemudian Gibran datang. "Saya mau nawarin bisnis untuk offshore. Kamu kan punya catering, mau enggak kalau suplai untuk offshore company?" ujar Luhut menirukan percakapannya dengan Gibran saat itu.
Lanjut cerita, Gibran menolak secara halus tawaran Luhut. "Saya waktu bapak (Jokowi) gubernur, wali kota, saya juga enggak pernah punya bisnis dengan Pemda. Saya sudah puas dengan outlet martabak saya," ujar Luhut menirukan jawaban Gibran.
Kaesang mengaku termotivasi dengan keberhasilan Gibran lewat Markobar.
Luhut kemudian tertawa dan memuji keluarga Jokowi yang jauh dari bisnis-bisnis pemerintah ataupun swasta yang berhubungan dengan pemerintah. "Mana ada presiden seperti itu," ujar dia.
Gibran Rakabuming Raka, memang kerap mengaku selama ini tak pernah memakai dan membawa nama besar ayahnya saat merintis dan membangun eksistensi bisnisnya. Pria yang merintis usaha catering Chili Pari dan Markobar itu mengaku selalu dituntut untuk membangun eksistensi dirinya sendiri.
Baca: Jokowi Bangga Anak-anaknya Jualan Martabak dan Pisang Goreng
Gibran menegaskan bahwa bisnis yang dia rintis dan juga bisnis adiknya besar dan sukses bukan karena menggunakan embel-embel nama besar Jokowi. "Kami berdua membesarkan nama kami sendiri tanpa embel-embel orang tua meski orang pasti mengaitkan hal itu. Tapi itu kami anggap sebagai bonus. Kami berdua tetap kerja keras," kata Gibran dalam acara bincang santai keluarga Presiden Jokowi dengan Media di Restoran Grand Garden Kompleks Kebun Raya Bogor, Sabtu, 8 Desember 2018.