Apa Anda kecewa kasus teror tidak dibahas pada debat?
Bisa dibilang saya kecewa, tapi saya enggak ingin bicara negatif. Bagi saya, ketika masing-masing capres tidak bicara, itu kurang baik. Harusnya (debat) itu jadi kesempatan masing-masing presiden bicara. Semua orang yang mendukung pemberantasan korupsi berharap mendapat pernyataan yang jelas dan tegas dari capres dan cawapres untuk menunjukkan komitmennya mendukung upaya antikorupsi.
Simak juga: Novel Baswedan: Momen Pilpres Saat Tepat Tagih Penuntasan Kasus
Jelas-jelas saya dan KPK diserang, namun tidak mau diungkap. Lalu itu tak dibahas, apa itu baik? Itu keterlaluan. Saya imbau para capres dan cawapres tidak menganggap (teror ke KPK) sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Ketika pemberantasan korupsi terjadi dengan kuat, pasti ada saja orang-orang yang merasa terganggu. Kalau capres dan cawapres bersikap tegas, setidaknya masyarakat tahu komitmennya seperti apa.
Apakah salah satu kubu capres menjanjikan pengungkapan kasus kepada Anda?
Tidak ada, tapi kalau kawan dan kolega saya yang berpihak pada masing-masing capres ada yang bercerita kepada saya. Kata dia, beliau (capres) pasti akan bersikap. Dari masing-masing capres ada bicara seperti itu. Tapi kalau hal itu dibicarakan bukan di forum publik, saya kira itu bukan janji yang bisa ditagih.
Apa harapan Anda dalam peringatan 2 tahun ini?
Ini masa kampanye, calon presiden biasanya berjanji. Saya kira, bagaimana kalau presiden memberikan waktu kepada Kapolri selama sebulan. Kalau tidak mampu mengungkap, copot saja Kapolri. Saya kira itu bagus. Presiden jangan cuma bicara hal-hal yang mengawang-awang, tapi bicara konkret. Kalau tidak berani berjanji, apakah saya dan orang-orang akan percaya? Tidak mungkin. Berjanji saja tidak berani, apalagi berbuat.