TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dian Islamiati Fatwa, risih dengan pihak-pihak yang menuding pasangan calon Presiden bernomor urut 02 itu adalah kelompok yang pro dengan ideologi khilafah alias negara Islam. Menurut dia, tudingan ini tidak berdasar dan sangat mengganggu.
Baca juga: Prabowo: Saya Dituduh Dukung Khilafah, Jokowi: Saya Dituduh PKI
"Bahkan di media sosial saya sampai bilang 'kalau masih menghembuskan isu khilafah dan itu tidak benar, saya akan tuntut loh secara hukum'," kata Dian kepada Tempo di hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu, 3 April 2019.
Dian menegaskan ideologi yang diusung Prabowo - Sandi adalah Pancasila. Visi-misi Prabowo-Sandi pun adalah turunan dari Pancasila.
Menurut Dian, saat Debat Capres keempat dan beberapa kampanyenya, Prabowo telah mengeluarkan pernyataan, 'Siapapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila harus berhadapan dengan saya.'
Selain itu, Dian menyatakan ideologi khilafah tak pernah menjadi pembahasan dalam rapat internal BPN sekalipun. "Dalam rapat internal BPN, tidak satu kalipun keluar kata khilafah atau membahasnya. Jadi kalau ada yang masih meragukan bahwa ideologi kami Pancasila, silakan datang, mari berdiskusi, apa yang diragukan?" ujar dia. "Saya tidak menggunakan jilbab, adik pak Prabowo non-muslim, keponakannya juga non-muslim."
Dian kembali menegaskan komitmen Prabowo-Sandi untuk melindungi minoritas.
Dian lalu balik menuding bahwa isu khilafah ini merupakan propaganda yang diembuskan sang lawan politik. Menurut dia, isu tersebut diembuskan lantaran panik kubu 02 telah berada di ambang kemenangan.
"Isu khilafah ini adalah cara-cara yang dilakukan ketika mereka mulai panik melihat masyarakat ramenya luar biasa sekali datang ke kampanye kami. Ada yang sampai mau menyumbang dan bahkan kami tidak melakukan mobilisasi loh," tutur juru bicara BPN Prabowo -Sandi ini.