TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat menepis anggapan bahwa mutasi yang dilakukan terhadap mantan kepala kepolisian sektor Pasirwangi, Garut, Ajun Komisaris Sulman Aziz, bukan karena pengakuan Sulman yang telah dipaksa oleh atasannya untuk memberikan dukungan terhadap pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Baca juga: Kapolres Garut Sangkal Memerintahkan Kapolsek Menangkan Jokowi
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan mutasi yang dilakukan terhadap Sulman sesuai dengan regulasi yang diterapkan instansinya dan mutasi itu rutin dilakukan demi kepentingan organisasi kepolisian di wilayah Jawa Barat.
"Mutasi sesuai dengan surat TR (telegram rahasia) 499 yang dikeluarkan Polda Jabar. Isinya rotasi mutasi rutin terhadap seluruh personel Polda Jabar jadi AKP Sulman tidak sendirian," ujar Trunoyudho di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Senin, 1 April 2019.
Sulman yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Pasirwangi kemudian dipindahtugaskan menjadi Kepala Unit Seksi Pelanggaran Sub-direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.
Sebelumnya, pada Ahad, 31 Maret 2019, Sulman memberikan pengakuan bahwa Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna telah memerintahkan 22 Kapolsek di Garut untuk menggiring masyarakat agar memilih Jokowi di Pilpres nanti. Menurut dia, perintah itu diiringi ancaman bahwa Kapolsek akan dimutasi bila Jokowi kalah di wilayahnya.
Menurut Trunoyudho, pengakuan Sulman itu berlandaskan luapan emosi belaka lantaran baru saja dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi. Meski begitu, Trunoyudho mengatakan masih akan melakukan pendalaman terkait masalah itu.
Baca juga: Pengakuan Sulman Aziz, Polda Jabar Telah Periksa Kapolres Garut
"Dalam hal ini yang bersangkutan sudah menyampaikan pada saat itu sedang emosi, apa yang dilakukan sudah dijelaskan semuanya. Upaya tindak lanjut kita akan melakukan pendalaman lebih lanjut kepada bersangkutan," ucapnya.
Artinya, kata dia, Sulman Aziz terlanjur marah kepada atasannya Kapolres Garut, AKBP Budi Satria yang seolah ikut campur dalam proses mutasi Sulman. "Artinya yang bersangkutan ada secara pribadi kepada AKBP selaku Kapolres, artinya person to person," katanya.