TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Azhar Simanjuntak, mengatakan pertahanan siber menjadi salah satu fokus Prabowo dalam debat capres keempat. Apalagi ini terkait dengan unicorn yang terkoneksi dengan big data.
Baca: Jokowi Jelaskan Soal Pembubaran HTI di Debat Capres
"Semua data masyarakat terkoneksi di situ. Jadi itu penting sekali penguasaan siber ini oleh anak negeri, dikuasai negara, oleh pertahanan nasional," ujar Dahnil di Hotel Shangri-La, Sabtu, 30 Maret 2019.
Menurut dia, penguasaa siber juga terkait dengan kepentingan nasional. Jangan sampai data-data itu digunakan untuk kepentingan negara lain. "Jadi perang ke depan salah satunya siber," tutur dia. Isu pertahanan lainnya, kata Dahnil, bukan hanya alat militer, tapi juga soal pangan.
Karena itu, kata Dahnil, orientasi ketahanan negara dimaknai Prabowo dengan ketahanan pangan. "Jadi jangan sampai orientasi industrialisasi kemudian meninggalkan pertanian, maka harus ada penyeimbangnya," ungkap dia.
Dalam debat keempat, Dahnil menyampaikan penampilan Prabowo akan tetap asyik, gembira, dan banyak senyum. Tidak akan banyak mengeluarkan komentar yang ofensif.
"Debat ini statementnya harus presidential statement. Jadi statement harus memajukan, harus menggembirakan, dan tak dalam koridor menghinakan rival debat," ungkap dia.
Baca: Menjelang Debat, Jokowi Ajak Keluarganya Makan Siang Bersama
Debat capres keempat ini hanya diikuti oleh kedua calon presiden saja yaitu Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo. Tema yang diangkat dalam debat nanti adalah ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, serta hubungan internasional.