TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir menegaskan timnya masih berfokus pada upaya pemenangan dalam pemilihan presiden 2019. Karena itu, ia menilai terlalu cepat untuk membicarakan soal bagi-bagi jatah kursi menteri, seperti yang dilakukan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca: Usai Kampanye, Jokowi Ngopi Bareng Erick Thohir dan Khofifah
Erick sendiri mengaku tidak tertarik masuk dalam kabinet Jokowi apabila jago yang diusungnya itu terpilih kembali. "Insya Allah enggak (akan masuk pemerintahan). Saya tidak tertarik masuk dalam kabinet," ujar Erick Thohir di Senayan City, Jakarta pada Jumat, 29 Maret 2019.
Setelah pilpres selesai, Erick mengatakan dirinya akan kembali menjadi pengusaha. "Saya ingin kembali berusaha setelah April, apalagi keluarga saya selama tiga tahun ini, Sabtu-Minggu saja saya tinggal. Setelah April, kalau Pak Jokowi terpilih kembali, saya juga punya kesempatan balik ke keluarga," ujar dia.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan, kubunya memilih untuk merahasiakan hal demikian. "Tidak perlu dikeluarkan sekarang karena kita bekerja dulu, menang dulu lah. Menang saja belum, kok sudah dikeluarkan?" kata Ma'ruf lewat keterangan tertulis pada Jumat, 29 Maret 2019.
Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir (tengah) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (kiri) dan Eko Putro Sandjojo (kanan) berfoto bersama usai deklarasi bersama seluruh relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Lapangan MTQ Square, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, 22 Februari 2019. ANTARA
Berbeda dengan kubu Jokowi - Ma'ruf, kubu Prabowo sudah membicarakan soal pembagian jatah menteri. Prabowo, secara terbuka, menjanjikan jabatan menteri untuk elite partai politik pendukungnya. Di antaranya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Shohibul Iman. Teranyar, Prabowo menjanjikan kursi menteri kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya tanya AHY pantas enggak jadi menteri? Jujur ya. Eh eh eh jangan karena gantengnya aja ya. Dia ganteng tapi dia lulusan Harvard, lu tau berapa orang Indonesia yang lulus dari Harvard tiap tahun mungkin 2-3 orang," kata Prabowo di stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis, 28 Maret 2019.
Baca: Erick Thohir: Kalau Jokowi Menang, Saya Tak Masuk Kabinet
Prabowo mengatakan, dia ingin masyarakat mengetahui terlebih dahulu calon pengisi kabinetnya, sebelum pemilihan presiden 2019. "Untuk apa saya sembunyi-sembunyi. Lu mau beli kucing dalam karung," kata Prabowo.