TEMPO.CO, Solo - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mendukung kampanye Eath Hour yang akan berlangsung pada Sabtu, 30 Maret 2019 malam. Hanya saja, dia meminta acara tersebut ditunda karena berbarengan dengan debat calon presiden.
Baca: Dapat Laporan Intelijen, Ganjar Pranowo: Ada ASN Berpaham Radikal
Menurut Ganjar, dia telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mematikan listrik selama satu jam mulai 20.30 WIB hingga 21.30 WIB. "Saya telah keluarkan surat edarannya," katanya saat ditemui di Solo pada Jumat, 29 Maret 2019.
Hanya saja, penyelenggaraan kampanye hemat energi itu ternyata berbarengan dengan jadwal debat calon presiden yang disiarkan secara langsung melalui televisi. Menurut Ganjar, acara debat tersebut cukup penting karena terkait dengan pelaksanaan pemilihan umum.
"Jadi mungkin mematikan listriknya ditunda satu jam," kata Ganjar. Dia berharap masyarakat mematikan listriknya setelah acara debat di televisi selesai. "Masa debat tidak ada yang menonton."
Ganjar menekankan bahwa langkah tersebut tidak mengurangi esensi dari kampanye Eath Hour yang bertujuan memangkas penggunaan energi. "Yang penting tetap mematikan listrik selama satu jam," katanya.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo juga menyatakan hal yang sama. Menurutnya, dua acara tersebut masih bisa terlaksana tanpa ada yang ditinggalkan. "Penghematan listrik bisa dilakukan kapan saja, bahkan ditunda sehari pun tidak masalah," katanya.
Ketua Panitia Earth Hour Solo, Ivan Rahmad mengatakan bahwa prosesi pemadaman listrik tidak mungkin bisa ditunda. "Karena ini sudah jadwal yang disepakati secara internasional," kata dia.
Simak juga: Debat Capres Bersamaan Earth Hour, DKI: Tahun Ini Tidak Wajib
Meski demikian, dia menyebut bahwa Earth Hour merupakan sebuah kampanye untuk mematikan peralatan listrik yang dianggap tidak terlalu diperlukan. "Jadi kalau menonton debat itu dianggap penting silakan saja," katanya.