Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara-negara APO Bahas Dampak Teknologi Disrupsi

image-gnews
Direktur Produktivitas Kemenaker M. Zuhri, dalam Association Productivity Organization (APO) yang membahas dampak  terjadinya teknologi disrupsi (disruptive technologies) di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Direktur Produktivitas Kemenaker M. Zuhri, dalam Association Productivity Organization (APO) yang membahas dampak terjadinya teknologi disrupsi (disruptive technologies) di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Iklan
INFO NASIONAL— Negara-negara yang tergabung dalam Association Productivity Organization (APO) membahas dampak terjadinya teknologi disrupsi (disruptive technologies) yang membawa pengaruh bagi sektor ketenagakerjaan dan tingkat produktivitas kerja.

"Contoh sederhana, disrupsi membuat perubahan cara-cara berbisnis yang dulunya sangat menekankan owning(kepemilikan) menjadi sharing (saling berbagi peran, kolaborasi resource)," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Produktivitas M. Zuhri di Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.

Asian Productivity Organization (APO) merupakan organisasi regional antar pemerintah dengan tujuan memberikan kontribusi terhadap pembangunan social ekonomi di kawasan Asia Pasifik melalui pengembangan produktivitas. Keanggotaan APO bersifat terbuka untuk seluruh pemerintah dikawasan Asia dan Pasific.

Sebanyak 20 negara anggota APO antara lain Bangladesh, Cambodia, Republic of China, Fiji, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Lao PDR, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philippines, Singapore, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam.

Zuhri mengatakan saat ini teknologi disrupsi telah meluas mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, hingga penataan kota, konstruksi, pelayan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing pun saat ini sudah terdisrupsi.

“Ada lima hal penting dalam memahami disrupsi. Pertama disrupsi berakibat penghematan banyak biaya melalui proses bisnis menjadi lebih simpel. Kedua, membuat kualitas apapun yang dihasilkan lebih baik dibandingkan sebelumnya,“ kata Zuhri.

Ketiga, kata Zuhri disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini tereksklusi menjadi ter-inklusi, membuat pasar pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka. Keempat, produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya.

"Kelima, disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba lebih pintar, lebih menghemat waktu an lebih akurat. Ini menjadi tantangan bagi sektor ketenagakerjaan dan tingkat produktivitas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami berharap forum ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk lebih memperkaya pemahaman pemikiran dan pengalaman dari berbagai negara dan dijadikan referensi bagi langkah-langkah yang akan kita inisiasi dan implementasi," ujar Zuhri.

Zuhri menegaskan melalui forum tersebut diharapkan mampu menyamakan pemahaman tentang disruptive technologies yang merupakan perubahan teknologi digital mutakhir dan lebih efisien dan sebagai ajang pertukaran informasi mengenai pengaruh disruptive technologies di pemerintahan, bisnis, pendidikan dan hubungan-hubungan sosial serta berbagi gagasan dan mendiskusikan perubahan dalam proses usaha.

"Diharapkan lewat forum ini juga dapat membantu negara anggota mempersiapkan diri menghadapi disruptive technologies melalui pengembangan rencana aksi nyata dan penerapannya oleh peserta, " ujarnya.

Forum on Disruptive Technologies and Technology-dryven Productivity dihadiri oleh APO Program Officer Polchate Kraprayoon dan 80 peserta forum. Sebanyak 30 peserta merupakan delegasi dari negara anggota APO dan 50 peserta lokal dari berbagai instansi di Indonesia.

Lima narasumber utama dalam forum adalah Prof. Naohiro Shichijo (Jepang), Silawat Tao Santivisat (Thailand), William Douglas Beynon (Kanada), Sarath Davala (India) dan Joseph Lew (Singapura). (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.