TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Litbang Kompas Toto Suryaningtyas memprediksi, suara calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi tidak akan lebih dari 60 persen di pemilihan presiden 2019. Hal itu, ujar Toto, berdasarkan hasil ekstrapolasi atau perluasan data di luar data yang tersedia, dari hasil survei teranyar Litbang Kompas.
Baca juga: Pesan Ancaman ke Jokowi dan Menteri Saat Ambil Alih Freeport
"Kalau dari angka ekstrapolasi kami 56 persen. Jadi batas atas (suara Jokowi) menurut prediksi kami sebesar 56 persen," ujar Toto saat ditemui Tempo usai acara diskusi di bilangan Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2019.
Kemarin, Jokowi mengatakan, dirinya memasang target suara sebesar 58-62 persen di pemilihan presiden 2019 ini. "Ya kalau hitungan kami sih, perkiraan antara 58 sampai 62 persen," ujar Jokowi usai berorasi dalam kampanye terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten pada hari ini, Ahad, 24 Maret 2019.
Menurut Toto, angka itu agak sedikit tidak realistis. Sebelumnya Litbang Kompas, seperti diberitakan Kompas.com, merilis hasil survei yang dilakukan pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019. Hasilnya elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, semakin tipis.
Baca juga: Bertabur Janji di Kampanye Akbar Perdana Pilpres 2019
Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Angka tersebut berbeda ketimbang survei Litbang Kompas pada Oktober 2018. Saat itu jarak elektabilitas keduanya 19,9 persen. Pasangan Jokowi - Ma'ruf mengantongi 52,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, sementara 14,7 responden menyatakan rahasia.