TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi 'menjual' komitmennya dalam memastikan pembangunan infrastruktur, saat berpidato dalam acara deklarasi dukungan pengusaha pekerja pro-Jokowi di Istora Senayan, Jakarta pada Kamis malam, 21 Maret 2019.
Baca: Bos tvOne Anindya Bakrie Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Jokowi
Menurut Jokowi, dulu banyak yang meragukan komitmennya untuk membangun infrastruktur dari pusat sampai ke pelosok. Sehingga, dia nyaris tiap hari ke lapangan demi memastikan setiap program berjalan dengan semestinya. "Saya datang ke tol Trans Sumatera sudah 8 kali. Tunjukkan kepada saya, presiden mana yang ngecek jalan sampai delapan kali?" ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta pada Kamis, 21 Maret 2019.
Menurut Jokowi, jika presiden bisa turun sampai delapan kali, maka menterinya pasti datang 16 kali untuk memastikan target dan kualitas proyek tersebut berjalan. Dia menilai, memantau langsung adalah suatu keharusan agar tidak ada proyek yang mangkrak.
Jokowi mencontohkan, Tol Trans Sumatera telah di groundbreaking sebanyak tiga kali sebelum pemerintahannya, tapi tak kunjung rampung. Baru sekarang jalan tol itu bisa selesai dan membentang dari Lampung hingga Terbanggi Besar.
Baca juga: Jalan 10 Meter, Jokowi Puji Integrasi Transportasi di Jakarta
"Tol Trans Sumatera yang sudah operasional dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar, sudah bisa dipakai. Nanti Juni (tersambung) sampai ke Palembang sepanjang 380 kilometer," ujar Jokowi.
Foto udara yang menunjukkan kendaraan melintas di sebagian ruas jalan tol Medan-Binjai pada Rabu, 6 Maret 2019. PT Hutama Karya menyatakan, progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera seksi I ruas Medan-Binjai sepanjang 6,7 kilometer telah mencapai sekitar 80 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Bagi Jokowi, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Infrastruktur yang memadai dinilai menjadi salah satu prasyarat agar Indonesia tak terjebak dalam perangkap negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta itu, pembangunan yang dilakukan pada periode pertama pemerintahannya belum cukup. Musababnya, pembagunan infrastruktur di Indonesia sudah sangat terlambat.
Baca: Jokowi: Posisi Pemimpin Jangan Beri kepada yang Masih Coba-coba
Dia menyebutkan, selama 40 tahun hingga 2014, Indonesia baru bisa membangun 780 kilometer jalan tol. Padahal, Malaysia selama periode yang sama telah memiliki 1800 kilometer jalan tol. Tiongkok bahkan telah membangun jalan tol sepanjang 280 ribu kilometer. "Inilah yang ingin kami kejar. Tapi memang bangun seperti itu ada pahitnya, pasti ada sakitnya, tapi ini obat bagi ekonomi ke depan," kata Jokowi.