TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya mengacungkan jempol kepada masyarakat Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang telah berjam-jam menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo untuk menerima sertifikat tanah.
Baca juga: Bagikan 5.000 Sertifikat Tanah di Bogor, Ini Pesan Jokowi
"Tadi pagi sudah standby mungkin jam 7-8 pagi, sebagian besar Bapak Ibu sepertinya berangkat subuh dari kediaman. Tapi walaupun harus menunggu 3-4 jam, masih setia duduk di sini menunggu kedatangan Bapak Presiden. Saya acungkan jempol untuk Bapak Ibu semua," kata Bima Arya di Lapangan Bogor Nirwana Residence, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 21 Maret 2019.
Bima Arya mengatakan, ada 5.000 warga penerima sertifikat yang hadir di hadapan Jokowi, dengan 4.000 di antaranya warga Kota Bogor dan 1.000 warga Kabupaten Bogor. Bima Arya kemudian menyampaikan terima kasih kepada Jokowi karena telah memberikan kepastian kepemilikan lahan untuk masyarakat Bogor.
"Hidup ini serba tidak pasti, betul Bapak Ibu? Tetapi kalau tinggal di tempat yang membuat kita tidak pasti akan repot. Jadi kalau sertifikat sudah di tangan insya Allah kepastian hidup lebih besar," ujarnya.
Baca juga: Dicibir Soal Sertifikat, Jokowi: Mau Nunggu 160 Tahun?
Menurut Bima Arya, sertifikat bukan sekedar bukti kepemilikan, tapi juga kehidupan. Ia meyakini, dengan adanya sertifikat di tangan, kehidupan baru akan lebih cerah dan baik. Ia menceritakan bahwa pemerintah Kota Bogor sering kesulitan membangun rumah warga yang tidak laik karena mereka tidak punya bukti hukum atas tanahnya.
"Bapak Presiden saya sering sampaikan, jangan sampai warga Bogor kalau jalan-jalan ke Istana, ke Kebun Raya itu melihat surga dunia. Tapi begitu kembali ke rumah, rumahnya gubuk derita. Insya Allah pemerintah daerah akan meningkatkan komitmen membangun rumah tidak layak menjadi layak jika Bapak Ibu semua memiliki sertifikatnya," kata dia.