TEMPO.CO, Jakarta - Kader-kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dibuka Rabu sore, 21 Maret 2019 di Cisarua, Bogor, menugaskan pelaksana tugas (Plt) ketua umum partai untuk melaksanakan muktamar luar biasa. Mereka yang menamakan diri Solidaritas Kader Muda PPP itu mengusulkan muktamar luar biasa paling lambat enam bulan setelah hasil Mukernas ditetapkan muktamar luar biasa untuk memilih Ketua Umum DPP PPP definitif.
“Dengan adanya penunjukkan ketua umum definitif, juga muncul semangat baru,” kata juru bicara mereka, Ainul Yakin, di Pulau Dua Resto, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.
Baca: Suharso Monoarfa Dikukuhkan Jadi Ketua Umum PPP Besok
Jangka waktu enam bulan ditetapkan agar PPP lebih dulu fokus melewati fase genting yakni berjuang lolos parliamentary threshold.
Rapat harian PPP, Sabtu 16 Maret 2019, memutuskan Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas ketua umum. Penunjukan Suharso merupakan buntut penetapan tersangka Romahurmuziy atau Romy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Romy disangka menjadi makelar dalam seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama tahun 2018-2019.
Baca: Mukernas PPP, Kukuhkan Plt Ketua Umum Hasil Rapat Harian
Mengenai penunjukan pejabat pelaksana tugas, Ainul yakin kemampuan Suharso. Menurut dia pengalaman Suharso sudah cukup untuk menakhodai PPP.
Ia pun meminta agar DPP fokus terhadap pemilu dan mengesampingkan perdebatan penjabat Plt ketua umum. Pemilu 17 April 2019 hanya tinggal 28 hari lagi. “Pemilu ini sudah di depan mata. Kami mohon hindari dulu debat-debat kusir yang kurang substansial.”