INFO NASIONAL - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menerima dan berdialog dengan 15 orang perwakilan komunitas Tikus Pithi Hanata Baris, yang melakukan aksi massa menuntut adanya calon presiden independen pada Pemilu April 2019. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Samithi, Gedung Nusantara V Komplek MPR, DPR dan DPD RI, Senin, 18 Maret 2019.
Kepada Sesjen MPR, perwakilan Komunitas Tikus Pithi meminta dan mendesak agar MPR melaksanakan sidang istimewa, membahas pencalonan capres dan cawapres independen pada Pemilu 2019. Mereka juga meminta agar Sesjen MPR segera menyampaikan tuntutan itu kepada pimpinan MPR, sekaligus meminta kepastian waktu kapan sidang istimewa MPR tersebut akan dilaksanakan. "Kami akan menunggu, bahkan rela tidur di sini sampai mendapat kepastian kapan waktu sidang istimewa tersebut akan dilakukan," kata Mindhi, salah satu perwakilan komunitas Tikus Pithi.
Menurut Mindhi, salah satu alasan komunitasnya menuntut capres dan cawapres independen adalah, karena banyaknya pimpinan di tingkat nasional yang sudah mengalami kemerosotan moral. Terbukti, dengan makin banyaknya OTT terhadap pimpinan partai politik. Karena itu, sudah waktunya kedaulatan dikembalikan kepada masyarakat dengan mengizinkan adanya capres cawapres independen.
Mendengar tuntutan perwakilan pendemo, Sesjen MPR mengatakan bahwa sudah tepat jika Tikus Pithi menyampaikan aspirasi itu kepada MPR. Karena, salah satu tugas MPR adalah mengkaji sistem ketatanegaraan, termasuk menyangkut capres cawapres independen. Apalagi, saat ini Badan Pengkajian MPR tengah membahas berbagai isu sistem ketatanegaraan seperti garis besar haluan negara, kembali pada UUD 1945, hingga MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Karena itu, Ma'ruf berjanji akan menyampaikan pokok- pokok pikir tentang capres cawapres independen itu kepada pimpinan MPR, dan juga Lembaga Pengkajian Sistem Ketatanegaraan yang ada di MPR.
"Bahkan, kalau perlu kami juga akan mengundang bapak ibu untuk bertemu dan mendiskusikan aspirasi capres independen ini dengan lembaga pengkajian," ujar Ma'ruf.
Intinya menurut Ma'ruf, MPR sangat terbuka terhadap aspirasi dari masyarakat terkait sistem ketatanegaraan. Bahkan selama ini MPR berusaha menjaring aspirasi tersebut ke berbagai daerah dan berbagai perguruan tinggi.
"Menyangkut tuntutan sidang istimewa, saya akan sampaikan ke semua pimpinan MPR dan pimpinan fraksi serta kelompok DPD di MPR. Saya tidak memiliki wewenang untuk menolak atau mengiyakan, tapi saya menjamin akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan," kata Ma'ruf.
Pertemuan Sesjen MPR dengan komunitas Tikus Pithi Hanata Baris, berlangsung setelah sebelumnya Ketua MPR menerima dan menyampaikan orasi di hadapan massa aksi yang menuntut capres cawapres independen. Pada kesempatan itu, Ma'ruf mewakili Pimpinan MPR menerima satu kontainer etisi dari rakyat yang berisi tuntutan adanya capres cawapres independen. (*)