TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menghargai permintaan maaf dan pengakuan salah dari redaksi Tirto.id. Ini terkait dengan dua kartun yang dimuat Tirto yang dianggap menyinggung PBNU.
Baca: Kartun Tirto.Id Dianggap Provokatif, PBNU Layangkan Protes
"Dan sekedar informasi bagi khalayak, kami memiliki self mechanism dalam menyikapi hal seperti ini. Meski dengan tetap mengedepankan adab dan akhlak," ujar Robikin saat dihubungi, Senin, 18 Maret 2019.
Sebelumnya dua kartun diunggah akun Twitter @tirtoid, yaitu soal penghapusan Ujian Nasional (UN) dan pemenggalan kalimat calon wakil presiden Ma'ruf Amin soal pelegalan zina. Menyadari kesalahan tersebut, pihak Tirto segera mencabut kartun tersebut dan meminta maaf.
"Kami melakukan kesalahan fatal: secara gegabah memotong sebuah kalimat," kata Pemimpin Redaksi Tirto, Sapto Anggoro, dalam pernyataan maafnya yang dimuat di Tirto.id, Senin, 18 Maret 2019.
Baca Juga:
Baca: NU Dikritik Terlalu Politis, Ma'ruf Amin: Dulu Gus Dur Presiden
Sapto menilai komentar dalam kartun itu bukan hanya tidak perlu, juga sensitif dengan peran NU dalam konteks sosial di Indonesia. "Kami meminta maaf terutama kepada nahdliyin dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," ujar Sapto. Dia menambahkan mekanisme internal sedang dilakukan untuk memperbaiki dan menindaklanjuti kesalahan fatal tersebut.