TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarif Chaniago, menilai tertangkapnya Romahurmuziy dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat mengancam elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pemilu 2019. Hal itu terjadi karena tokoh yang ditangkap itu adalah ketua umum.
Baca: Humphrey Djemat Sebut Kasus Romahurmuziy Peringatan untuk PPP
"PPP ini kan partai Islam, segmen pemilihnya adalah umat Islam, bagaimana ceritanya partai representasi umat Islam tapi korup. Yang terjerat kasus hukum enggak tanggung-tanggung yaitu ketua umum, tokoh sentral partai," ujar Pangi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Maret 2019.
Romy ditetapkan sebagai tersangka suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama 2018-2019. KPK menetapkan status tersangka kepada politikus PPP itu sehari setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 15 Maret 2019.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (kedua kanan) didampingi Sekjen Arsul Sani (kanan) menghadiri acara pembukaan Rapimnas IV dan Workshop Nasional PPP di Jakarta, Selasa 26 Februari 2019. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Pangi mengatakan, Romy seakan tak belajar dari kesalahan Ketua Umum PPP sebelumnya, Surya Dharma Ali. Ketum PPP periode 2007-2014 itu terjerat kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2010-2013 dan dana operasional menteri.
Baca: Suharso Monoarfa Jadi Plt Ketua Umum PPP, Ini Pertimbangannya
Penangkapan Romy ini dinilai akan berpengaruh pada upaya PPP untuk lolos dari ambang batas (political threshold) parlemen sebesar 4 persen. "Bahkan ekstreamnya PPP bisa berpotensi tak lolos ambang batas karena citra partai yang sentimennya negatif," kata Pangi.