TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku terkejut dengan adanya penembakan yang terjadi di masjid di Christchurch, Selandia Baru. Selama ini JK meyakini Selandia Baru sebagai negara yang sangat aman dan toleran.
Baca juga: 40 Tewas, Kepala Negara Islam Kutuk Penembakan di Selandia Baru
"Saya ingin menyatakan kesedihan dan bela sungkawa atas meninggalnya atas 40 orang," kata saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Maret 2019.
JK mengatakan pernah dua kali menyambangi masjid di sana, yang terakhir pada Januari 2019 lalu. Ia berkisah bagaimana rasa aman bisa terasa saat ia berkunjung ke sana.
"Waktu saya ke sana, Januari, paspamapres minta izin bawa senjata tidak izinkan oleh mereka. Wapres aman," kata JK
Larangan membawa senjata di masjid di masjid itu sudah berlaku sejak lama. Paspampres saat itu menuruti aturan tersebut. Nyantanya memang tidak ada kejadian apapun hingga ibadah selesai.
Ia mengimbau agar seluruh masyarakat khsususnya WNI yang berada di Selandia Baru agar lebih berhati-hati. Diketahui ada enam warga negara Indonesia yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
Tiga WNI dinyatakan berhasil lolos dari kejadian itu dan telah berhasil dihubungi. Sedangkan tiga WNI lain hingga saat ini masih belum bisa dihubungi. Penembakan diketahui terjadi di Masjid An Noor dan di Linwood Islamic Center.