TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) merilis penelitiannya seputar peredaran hoaks di media sosial selama Januari 2019. Hasilnya hoaks tentang politik dominan. Dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang paling banyak menjadi sasaran.
Baca: Mafindo Sebut Kabar Hoaks Politik Meningkat di Januari
Ketua Komite Penelitian dan Pengembangan Mafindo, Santi Indra Astuti, mengatakan berdasarkan temuan lembaganya sebanyak 21 hoaks menyerang Prabowo dan 19 menyasar lawannya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi.
"Untuk hoaks yang membidik capres 01 dan capres 02 sebagai sasarannya, kali ini jumlah hoaks terhadap capres 02 (21 buah) sedikit mengungguli hoaks terhadap capres 01 (19 buah)," kata Mafindo dalam keterangan resminya, Kamis, 14 Maret 2019.
Dari jumlah tersebut, hoaks terhadap Prabowo 12 di antaranya bernada negatif sedangkan untuk Jokowi 10 hoaks bernuansa positif.
Santi menuturkan hoaks politik bisa mengambil isu apa saja. Selain dinamika politik, hoaks politik turut menggunakan isu agama, etnis, bahkan kesehatan.
Di bulan ini, menurut Mafindo, hoaks yang menggunakan isu dinamika politik sebanyak 28 buah sementara yang memakai konten agama sejumlah 17 buah. Kedua calon presiden sama-sama menjadi korban.
"Seperti terlihat pada hoaks berjudul 'Sholat Jumat Capres 02' (31 Januari 2019) dan 'Rezim Jokowi Anti Islam' (15 Januari 2019)," kata Mafindo.
Mafindo menemukan isu dinamika politik lebih banyak menimpa Jokowi (10 buah) dan isu agama lebih banyak menjadi muatan hoaks politik Prabowo (7 item).
Sementara hoaks politik dengan isu etnis (2 buah) dan isu industri(1 buah) hanya menimpa Jokowi. Adapun hoaks politik dengan isu gaya hidup (1 buah) dan kependudukan (3 buah) hanya menimpa Prabowo.
Dalam penelitiannya, Mafindo melakukan pemetaan hoaks bulanan berdasarkan hasil klarifikasi oleh Komite Fact Checker Mafindo yang diunggah di www.turnbackhoax.id. Merujuk dokumen hasil pemetaan yang Tempo terima, sepanjang Januari 2019 terdapat 109 hoaks atau bertambah 21 buah (23,86 persen) dibandingkan Desember 2018.
Pada Januari 2019, Mafindo menemukan hoaks politik sebanyak 58 buah (53,21 persen) disusul hoaks bertopik lain sebanyak 19 buah (17,43 persen), dan hoaks kriminalitas sebanyak 7 buah (6,42 persen).
Bila dilihat dari komposisinya, sebanyak 40 hoaks pada bulan itu berkaitan dengan para calon presiden 2019. Sementara sisanya tidak membidik para capres tapi tetap berpotensi menggangu sistem politik dan penyelenggaraan negara.
Simak juga: Rudiantara: Konsumsi Hoaks Bikin Pulsa Tersedot
Sementara itu, berdasarkan pantauan PoliticaWave pada 28 Januari 2019 sampai 4 Februari 2019, justru kubu Jokowi - Ma'ruf Amin yang paling banyak diserang isu hoaks. Isu yang beredar seputar e-KTP palsu dari cina sampai Ma'ruf Amin akan digantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.