TEMPO.CO, Jakarta - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah mensterilkan lokasi sekitar rumah terduga teroris Sibolga, Husain alias Abu Hamzah yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, sejauh 100 meter.
Baca: Polisi Sebut Istri Terduga Teroris Sibolga Lebih Radikal
Artinya, mulai dari rumah Husain sampai 100 meter di sekelilingnya tak diperbolehkan ada orang lain selain tim penjinak bom. "Karena dampak dari ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh istri terduga teroris tersebut cukup luas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Maret 2019.
Dedi mengatakan, puluhan rumah di sekitar lokasi rusak. Selain itu, polisi juga mengungsikan puluhan keluarga ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara waktu, masyarakat tidak diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing sampai proses sterilisasi dinyatakan bersih oleh tim penjinak bom.
Sebab, dikhawatirkan masih ada sisa bahan peledak atau bom dibalik reruntuhan bangunan. Tim pun sampai menurunkan robot penjinak bom. "Kalau mendekati langsung, cukup berbahaya. Kemarin anggota kami ada yang terkena serpihan bom," kata Dedi.
"Kalau sudah bersih, masyarakat boleh masuk. Dari pemerintah daerah juga akan membantu memperbaiki kerusakan akibat dari ledakan bom itu," kata Dedi.
Dedi juga menjelaskan bom yang digunakan terduga Husain dan istrinya dirakit dari potasium, pipa paralon, paku, mur dan baut. Bom yang biasa disebut dengan bom lontong tersebut mempunyai daya ledak yang tergolong tinggi.
Insiden ini berawal dari penangkapan Husain alias Abu Hamzah yang dilakukan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Husain pada 12 Maret 2019. Ia ditangkap sekitar pukul 14.23 WIB. Kemudian, mereka membawa Husain ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan.
Di dalam rumah, rupanya ada istri dan ketiga anak Husain. Istri Husain tak mau keluar rumah. Polisi melakukan beragam upaya untuk membujuk mereka keluar rumah dan menyerahkan diri. Dedi menuturkan, pihaknya sampai meminta bantuan kepada tokoh agama setempat dan memutar rekaman suara sang suami, Husain.
Simak juga: Istri Terduga Teroris di Sibolga Meledakkan Diri
Negosiasi yang dilakukan polisi bahkan sempat dibalas dengan dua ledakan bom dari dalam rumah. Setelah kurang lebih 10 jam membujuk, sang istri memilih untuk meledakkan diri bersama anak-anaknya.
Tonton: Bom Sibolga, Begini Kondisi Terakhir Istri dan Anak Pelaku