TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, mengatakan sasaran terduga teroris dalam kasus bom Sibolga adalah aparat keamanan. Bom itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan pemilu.
Baca: Istri Terduga Teroris di Sibolga Meledakkan Diri
Pasca ledakan, Densus 88 Antiteror mengamankan 30 kilogram bahan peledak. Polisi mengamankan barang bukti tersebut di rumah mertua terduga teroris Husain Alkas Abu Hamzah di Jalan Kutilang, Kelurahan Aek Habil, Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa, 12 Maret 2019.
“Iya di TKP itu. Di Sibolga ada yang sudah terakit atau pun belum terakit,” ujar Dedi. Dia mengatakan bahan peledak yang didapat polisi sama dengan barang bukti yang diamankan saat penangkapan RIN di Lampung. Hanya saja jumlah yang ditemukan lebih banyak dari sebelumnya.
Saat penggeladahan tersebut, banyak warga juga tidak menyangka terdapat bom dimrumah mertua terduga Husain. Dari keterangan warga yang menanyakan kepada pemilik rumah, mertua terduga Husain tersebut juga tidak mengetahui bahwa di rumahnya terdapat bahan peledak.
Baca: Kronologi Bom Sibolga dari Sore Hingga Dini Hari
Dedi juga menjelaskan bom yang digunakan terduga Husain dan istrinya dirakit dari potasium, pipa paralon, paku, mur dan baut. Bom yang biasa disebut dengan bom lontong tersebut mempunyai daya ledak yang tergolong tinggi.
Tonton: Bom Sibolga, Begini Kondisi Terakhir Istri dan Anak Pelaku