TEMPO.CO, Surabaya - Sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Ahmad Dhani di Pengadilan Negeri Surabaya sempat diwarnai debat antara saksi ahli dan penasihat hukum, Selasa, 12 Maret 2019. Debat bermula saat ahli bahasa dari Universitas Negeri Surabaya Andi Yulianto menilai ucapan ‘idiot’ oleh Ahmad Dhani mengandung hinaan.
Menurut Andi mengacu pada kamus bahasa, pengertian idiot ialah taraf berfikir paling rendah dari seseorang. Bila tinggi rendah kecerdasan seseorang diranking dari 1 hingga 10, kata dia, idiot berada di urutan terbawah. Tingkat kecerdasan idiot, menurutnya, antara 0-25 persen. Adapun urutan pertama ialah genius. “Ada unsur penghinaan dari ucapan terdakwa,” kata Andi.
Baca: Panitia Konser Tribute to Ahmad Dhani akan ...
Andi menuturkan ucapan bernada hinaan tidak mesti menyebut nama. Bahasa tubuh Ahmad Dhani, kata dia, sudah jelas bahwa ucapan ‘idiot’ itu tertuju pada ratusan pendemo yang mengepung Hotel Majapahit pada 26 Agustus 2018.
Penasihat hukum Ahmad Dhani Aldwin Rahardian tak puas dengan keterangan saksi ahli. Menurut dia Andi Yulianto bukan ahli di bidang forensik linguistik yang berkaitan dengan kasus hukum. Aldwin pun membandingkan ucapan ‘idiot’ kliennya dengan ‘sotoloyo’ Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. “Ada petinggi negeri yang bilang ada politikus sontoloyo, menurut ahli itu menghina tidak? Mengumpat tidak?” kata Aldwin.
Baca: Ahmad Dhani Ajukan Penangguhan Penahanan ...
Pertanyaan Aldwin mengacu pada pidato Jokowi beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa banyak politikus sontoloyo di Indonesia. Ia meminta masyarakat hati-hati terhadap mereka yang masuk kategori ini.
"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo," kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.
Terhadap pertanyaan Aldwin, Andi enggan menjawab karena tidak memahami konteks ucapan Jokowi secara utuh. Namun pengacara Ahmad Dhani itu mendesak Andi membandingkan terminologi ‘idiot’ dan ‘sotoloyo’ dalam konteks ucapan seseorang. “Kalau menurut saya ‘sontoloyo’ juga ada unsur hinaan,” kata dia.