TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menyerang balik kubu Joko Widodo atau Jokowi dengan isu izin reklamasi Teluk Jakarta.
Baca: Ronde 2 di Jawa Barat: Jokowi yang Menyerang VS Prabowo Bertahan
"Masa Andi Widjajanto lupa sih siapa yang menyerahkan izin reklamasi. Namanya Pemerintah Jokowi, jangan lupa itu," kata Andre kepada Tempo, Senin, 11 Maret 2019. Menurut Andre, izin reklamasi Teluk Jakarta itu nilai ekonominya lebih besar kendati luasannya lebih kecil ketimbang lahan Prabowo.
Sebelumnya, Ketua Tim Cakra 19 Andi Widjajanto mengatakan bahwa Jokowi meminta para tim sukses untuk 'gaspol' menggoreng isu tentang lahan Prabowo menjelang hari-H pemungutan suara. "Minggu lalu, di Hotel Kartika, Pak Jokowi mengatakan, sampai akhir Maret, gaspol terus tentang lahan Prabowo," ujar Andi Widjajanto di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu malam, 6 Februari 2019.
Untuk itu, kata Andi, 50 persen permainan kubunya akan terus menyampaikan tentang lahan milik Prabowo yang berjumlah sekitar 344 ribu hektare. "Narasinya sederhana, Pak Prabowo pernah mengeluh satu persen orang di Indonesia menguasai 90 persen kekayaan, ternyata dia lah 1 persen itu," ujar bekas Sekretaris Kabinet Jokowi ini.
Isu lahan Prabowo ini bergulir sejak debat kedua pilpres digelar pada 17 Februari lalu. Ketua Umum Gerindra itu mempertanyakan pembagian sertifikat tanah selama era pemerintahan Jokowi.
Alih-alih menjawab, Jokowi malah menyinggung Prabowo yang memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh. Ia pun mengisyaratkan pembagian konsesi sebesar itu tidak terjadi di masa pemerintahannya.
Andre mengatakan, ucapan Andi itu menunjukkam bahwa kubu Jokowi sengaja memainkan isu lahan Prabowo. Padahal, kata Andre, Prabowo mendapatkan lahan itu secara legal dan menghabiskan uang ratusan juta dolar.
Simak juga: 5 Survei SMRC: Jokowi Unggul - Pendukung Prabowo tak Percaya KPU
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menyebut Prabowo membayar US$150 juta untuk konsesi lahan 220 hektare di Kalimantan. "Pak Prabowo juga menyampaikan siap mengembalikan lahan itu jika negara memerlukan. Enggak usah banyak narasi, bikin aja aturannya," kata dia.