TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil sigi mereka seputar elektabilitas Jokowi - Prabowo dan kepercayaan publik terhadap penyelenggaran Pemilu 2019. Survei yang dirilis pada Ahad, 10 Maret 2019 ini juga menyinggung soal beberapa isu seperti kabar hoaks tujuh kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos.
Baca: Jokowi Hadiri Deklarasi Alumni di Jabar Jawab Sejumlah Isu
Survei ini digelar pada 24 hingga 31 Januari 2019. Populasi survei ini adalah seluruh WNI yang memiliki hak pilih dalam pemilu 2019. Dari populasi itu, dipilih secara acak sebanyak 1.620 responden. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.426 atau 88 persen.
Margin of error survei ini berkisar kurang lebih di angka 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Berikut temuan-temuan survei SMRC yang digelar pada minggu terakhir di bulan Januari lalu:
1. Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo
SMRC menemukan elektabilitas pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Dalam survei itu, pasangan Jokowi - Ma'ruf mendapat elektabilitas 54,9 persen; Prabowo - Sandiaga 32,1 persen; dan 13,0 persen sisanya belum menentukan pilihan.
Simak juga: Jokowi Promosikan KIP Kuliah di Deklarasi Alumni Jabar Ngahiji
"Saat survei akhir Januari 2019 lalu, pasangan Jokowi - Ma'ruf unggul atas Prabowo - Sandi. Selisih keduanya sekitar 23 persen bila Pilpres dilakukan saat survei," kata Deni Irvani, Direktur Riset SMRC, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 10 Maret 2019.
Deni menambahkan bila 13 persen undecided voters semuanya memilih Prabowo - Sandiaga, maka Jokowi - Ma'ruf masih unggul sekitar 10 persen. Angka ini lebih besar dari selisih pilpres 2014 yang sekitar 6 persen. Deni mengatakan sebanyak 87 persen responden dalam survei ini sudah bersikap akan memilih pasangan yang mana.