TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengomentari polemik antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan DPRD DKI Jakarta seputar penjualan saham milik DKI di perusahaan bir PT Delta Djakarta. Menurut Sandiaga, ia pernah mengkaji kepemilikan saham di perusahaan bir itu semasa masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI.
Berita terkait: Sandiaga Uno: Kita Berdoa yang Terbaik untuk Andi Arief
"Saya sampaikan pada pak Anies lebih strategis kalau fokus pada pengelolaan aset yang berdampak langsung pada masyarakat, kepemilikan kita di Delta ini tidak strategis," kata Sandiaga di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Maret 2019.
Sandiaga mengatakan jika saham itu dijual seharga Rp 15 triliun, uangnya bisa untuk membangun fasilitas publik seperti kolam renang, dan lain-lain. "Akan lebih memiliki dampak positif untuk masyarakat.”
Menurut Sandiaga, keputusan saat itu untuk menjual saham tidak menimbulkan. “Disampaikan pada DPRD untuk disetujui oleh DPRD."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sampai saat ini masih menunggu keputusan DPRD DKI Jakarta mengenai penjualan saham pemerintah di PT Delta Djakarta. Anies mengaku telah menyurati dewan terkait pemberitahuan rencana penjualan saham di perusahaan bir itu. Anies menduga tak kunjung keluarnya keputusan itu karena ada faktor politik.
"Kami sudah kirim surat (ke DPRD) sejak bulan Mei tahun lalu. Sampai sekarang belum ada tanggapan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2019.
Siang hari ini, ribuan massa dari Jabodetabek berdemonstrasi di depan Gedung DPRD DKI. Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan akan mengerahkan sekitar 100 ribu orang. Menurut Novel, warga mendesak DPRD untuk menyetujui permintaan Pemprov DKI, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, melepas saham PT Delta Jakarta.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | LANI DIANA WIJAYA