TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan dengan Perempuan Arus Bawah di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.
Baca juga: Kumpulkan Ulama Aceh, Jokowi Minta Bantuan Tangkal Kabar Hoax
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam mendidik anak dan menopang ekonomi keluarga. Ia memahami hal itu karena melihat pengalaman ibunya sendiri.
"Saya rasakan betul betapa perjuangan seorang ibu dalam mengayomi, mendidik anak begitu beratnya. Saya rasakan betul. Terutama dari sisi ekonomi," kata Jokowi.
Jokowi mengisahkan masa kecilnya yang lahir di bantaran sungai. Orang tuanya berjualan bambu dan kayu. Ia merasakan rumah yang ditempati keluarganya digusur tanpa ganti rugi. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1970an.
Keluarganya sampai empat kali pindah rumah kontrakan karena tidak pernah lama menetap. Dalam kondisi seperti itu lah Jokowi melihat bagaimana ibunya tetap berjuang memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Menurut Jokowi, pemerintah saat ini memiliki banyak program ekonomi mikro dan kecil yang diharapkan bisa menopang peningkatan kesejahteraan dan ekonomi keluarga. Misalnya Kredit UMi atau ultra mikro yang sudah diberikan ke 1 juta nasabah.
Baca juga: Survei Polmark: Jokowi 40,4 Persen, Prabowo 25,8 Persen
Selain itu, ada juga program Mekaar untuk ekonomi mikro dan kecil yang 99 persen pesertanya ialah ibu-ibu dan sudah mencapai 4,2 juta. "Saya sering bertemu mereka dan senang ada ibu-ibu yang sebelumnya jualan gorengan, setelah dapat pinjaman Rp 2 juta bisa tambah jualan bakso. Yang dulu jual bakso bisa jual nasi uduk. Sehingga ekonomi keluarga terdukung," kata Jokowi.