TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar safari kebangsaan di Provinsi Aceh mulai hari ini, Rabu, 6 Maret 2019 hingga dua hari ke depan. Agenda politik ini sekaligus sebagai upaya konsolidasi pemenangan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019.
Baca: PDIP Safari ke Aceh, Hasto: Ada yang Usul Kunjungi Lahan Prabowo
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf di Aceh perlu kerja sama pihak lain selain partai politik Koalisi Indonesia Kerja dan relawan. "Dukungan para ulama, tokoh masyarakat, dan kerja sama yang baik dengan seluruh partai lokal Aceh menjadi prioritas kerja tim kampanye paslon 01," ujar Hasto Kristiyanto lewat keterangan tertulis pada Rabu, 6 Maret 2019.
Untuk itu, Hasto menyambangi Serambi Mekkah itu bersama dengan Lukmanul Hakim, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Habib Sholeh, Habib Ali Assegaf, hingga Zuhairi Misrawi, alumni Universitas Al Azhar, Mesir.
Di Aceh, TKN akan 'menjual' sosok Ma'ruf Amin yang kepemimpinannya merupakan kesatupaduan ulama dan umara. TKN juga akan 'menjual' kedekatan Jokowi dengan Aceh karena provinsi itu merupakan tempat perantauan pertama capres nomor urut 01.
Aceh merupakan salah satu daerah kelemahan Jokowi. Berdasarkan rekapitulasi data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada pemilihan presiden 2014 lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah Provinsi Aceh, dengan perolehan 45,61 persen, sementara Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 54,93 persen suara. Jokowi kalah di 10 provinsi pada 2014.
Baca: Survei Roda Tiga: Hanya PDIP - Gerindra yang Dapat Efek Ekor Jas
Safari Politik PDIP X ini rencananya akan mengunjungi pondok pesantren, bertemu para ulama dan tokoh masyarakat, para pemuda Aceh, dan juga mengangkat wisata kuliner Aceh yang kaya makanan bercita rasa tinggi, khas masyarakat Aceh dengan seluruh kedai kopinya.