Dalam ruangan itu, kata Argo, polisi mendapati tiga orang itu duduk di depan bong, cangklong, plastik, serta korek gas.
Indra, Romi, dan Ismail diciduk setelah menghabiskan narkoba jenis sabu seberat satu gram. Tes urine di Polda Metro Jaya menunjukkan ketiganya positif menggunakan narkoba. Kepada polisi, Indra mengaku telah mengkonsumsi narkoba selama satu tahun.
- Politikus Golkar I Nyoman Wirama Putra
Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tabanan, Bali, dari Fraksi Golkar ini dibekuk Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di sebuah hotel di Jakarta, Juni 2017. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Nyoman dinyatakan positif mengkonsumsi zat amfetamin.
Penangkapan terhadap Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Tabanan itu bermula dari informasi lokasi keberadaan LP dan NYA, bandar narkoba yang menjadi target operasi kepolisian. Keduanya disebut-sebut berada di Hotel Alila Jakarta.
Baca: Andi Arief Ditangkap, Budiman Sudjamtiko: Apa Enaknya Narkoba Ndi
Pada Juni 2017, LP dan NYA ditangkap di lobby hotel. Dari penangkapan itu polisi memeriksa kamar nomor 1916, tempat mereka menginap. Di dalam kamar itu ada Nyoman.
Dari tangan sang politikus, polisi menyita satu bong, satu cangklong, dua pipet kaca, satu plastik kosong bekas sabu, dan satu korek api. Polisi memeriksa urine Nyoman dan calon istrinya. Hasilnya, Nyoman terindikasi positif menggunakan zat amfetamin, sedangkan calon istrinya tidak.
- Mantan Politikus NasDem, Nizar Romae
Mantan anggota DPRD Bandar Lampung Nizar Romae pernah dicokok Direktorat Kepolisian Daerah Lampung karena ketahuan mengkonsumsi narkotika. Masih pasien rehabilitasi, ia ditangkap di sebuah rumah di Enggal, Bandar Lampung. Adapun sebelumnya, Nizar kedapatan mencuri insulin di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) pada Juli 2016. Nizar kala itu mengaku tengah sakau.