TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memuji rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dia mengatakan, ada keberhasilan dalam periode 20-25 tahun awal pemerintahan mantan mertuanya itu. Prabowo juga berpendapat, dalam setiap rezim yang berkuasa ada orang-orang yang berniat baik untuk negara dan masyarakat.
Baca: Prabowo Sebut Peristiwa 1998 Bukan Krisis Ekonomi, Tapi Kebocoran
"Dari 32 tahun Orde Baru bisa dikatakan, katakanlah, 20 tahun pertama, 25 tahun pertama, ada suatu keberhasilan untuk rakyat dan negara," kata Prabowo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Maret 2019.
Prabowo membeberkan beberapa alasan terkait penilaiannya terhadap pemerintahan Orde Baru dalam pidatonya di hadapan eksponen organisasi Muhammadiyah dan Aisyiah hari ini. Pertama, di era Orde Baru-lah terbentuk Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia. ICMI terbentuk pada 1990 dengan Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai ketuanya yang pertama.
"Orde Baru-lah yang memungkinkan banyak sekali peranan daripada anak-anak muda muslim untuk berkarya, untuk berkhidmat, untuk berbakti di berbagai lembaga institusi yang cukup berpengaruh," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Baca juga: Ketika Ketua Pemuda Pancasila Puji Prabowo di Depan Jokowi
Berikutnya, Prabowo mengungkit perihal swasembada pangan dan peningkatan produksi yang terjadi saat Orde Baru. Dia juga menyebut pembangunan pesawat terbang pertama sebagai salah satu prestasi Orba. Padahal, kata dia, Belanda sebelumnya mencibir dan menyebut Indonesia tak mampu membangun pesawat perintis.
Keberhasilan Orba yang disinggung Prabowo selanjutnya adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persen selama 25 tahun. Kata dia, Indonesia kala itu bahkan menjadi anak emas dari negara barat.
"Kita menjadi The Darling of The World Bank. Tahun 1996-1997 mereka selalu mengatakan the fundamental of the Indonesian economy is very strong (fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat)," kata Prabowo.
Prabowo mengklaim, sejak 1998 dia mendapatkan pencerahan tentang permasalahan bangsa Indonesia. Dia mengaku ketika itu sudah sering berkomunikasi dengan Amien Rais dan tokoh nasional lainnya. Ia menyebut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu sebagai guru dan mentornya.
Baca: Saat Eksponen Muhammadiyah Sebut Prabowo Sang Pencerah
Menurut Prabowo, inti persoalan negara ini adalah mengalirnya kekayaan ke luar negeri. Dia pun berjanji untuk menelusuri, mengusut, dan menghentikan kebocoran kekayaan Indonesia jika terpilih menjadi presiden.