TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden, Prabowo Subianto menyampaikan pendapat mengenai ancaman ledakan jumlah penduduk dan perubahan iklim di Indonesia saat berdialog dengan tujuh komunitas kesehatan. Menurut Prabowo, ancaman ledakan penduduk tak bisa dianggap masalah biasa.
Baca: Prabowo Nyaris Kelepasan Kampanye saat Dialog dengan Komunitas
"Yang jelas kalau ada tambahan tiga juta manusia Indonesia baru setiap tahun, ini beban untuk rumah sakit kita, beban untuk komunitas kesehatan, untuk negara," kata Prabowo di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Februari 2019. Prabowo berujar pengelolaan negara juga harus memikirkan hal tersebut sebelum berubah menjadi krisis.
Ketua Umum Partai Gerindra ini lantas menyinggung soal perubahan iklim yang menjadi permasalahan global. Ia menyitir data Perserikatan Bangsa Bangsa yang memperkirakan permukaan air laut meningkat sekitar 10 sentimeter setiap tahun. Bahkan, kata dia, ada perkiraan yang menyebut permukaan air laut naik 25 sentimeter tiap tahun.
Baca: Lahan Disinggung Kubu Prabowo, Erick Thohir: Punya Saya Bersih dan Halal
Baca Juga:
"Dalam sepuluh tahun bisa naik dua setengah meter. Diperkirakan Jakarta bisa tenggelam sampai dengan Bundaran HI," katanya.
Bahkan, Prabowo melanjutkan, jika kenaikan permukaan air laut lebih dari itu maka Pantai Utara Jawa akan ikut terkena imbasnya. Dia pun berujar para pemimpin harus memikirkan persoalan yang menyangkut masa depan jutaan generasi muda Indonesia yang akan datang.
"Kita harus memikirkan dua puluh tahun ke depan. Ini juga perlu kita bicarakan dengan semua pihak," ujarnya.
Baca: Bawaslu: Kericuhan Kampanye Prabowo di Yogya karena Provokasi
Dialog dengan komunitas kesehatan yang dihadiri Prabowo hari ini melibatkan tujuh organisasi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI).Kemudian Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).