TEMPO.CO, Banjar - Acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama memasuki hari kedua. Berdasarkan agenda yang diterima Tempo, pada Munas Alil Ulama NU hari ini para kiai dan pengurus mulai masuk ke inti acara, yakni pembahasan isu-isu keagamaan, kebangsaan, dan urusan rumah tangga NU melalui sejumlah komisi yang telah ditentukan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini, mengatakan tidak akan ada deklarasi terkait pemilihan presiden di Munas Alim Ulama NU. "Tidak ada, hanya rekomendasi-rekomendasi saja," katanya di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019.
Helmy menjelaskan di forum Munas Alim Ulama NU, ada sejumlah pembahasan yang diklasifikasikan dalam tiga komisi, yaitu Bahtsul Masail Waqiiyyah (pembahasan isu-isu aktual), Maudluiyyah (tematik), dan Qanuniyyah (perundang-undangan).
Di komisi Waqiiyyah para kiai akan berdiskusi tentang hukum membuang sampah plastik, transaksi online, dan perusahaan air minum dalam kemasan yang membuat sumur warga kering.
Adapun di Bahtsul Masail Maudluiyyah, ulama dan kiai NU akan membahas tentang konsep Islam Nusantara, Politisasi Agama, serta bentuk negara, kewarganegaraan, dan hukum negara Indonesia.
Sementara pada Bahtsul Masail Qanuniyyah akan membahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Sedangkan di forum Konferensi Besar NU, kata Helmy, pembahasan lebih tentang organisasi NU. "Kami evaluasi progress kinerja lembaga, badan otonom," ujarnya.
AHMAD FAIZ (Banjar)