TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyampaikan kondisi terkini terkait kejadian longsor Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Hingga 27 Februari 2019 pukul 14.30 WITA, Sutopo menuturkan, 17 korban telah berhasil dievakuasi.
Baca: Puluhan Orang Tertimbun Longsoran di Tambang Bolaang Mongondow
"Dimana 3 orang meninggal dan 14 orang selamat. Diperkirakan 43 orang masih tertimbun longsor. Evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR gabungan," tulis Sutopo di akun Twitternya, Rabu, 27 Februari 2019 pukul 14.14 WIB. Sutopo telah mengizinkan Tempo untuk mengutip cuitannya.
Sebelumnya, telah terjadi tanah longsor di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Selasa 26 Februari 2019 pukul 21.00 WITA.
"Pada saat puluhan orang sedang menambang emas di lokasi tersebut, tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 27 Februari 2019.
Sutopo mengatakan sebanyak 60 orang lebih diperkirakan tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat.
Baca: BNPB: 1.300 KK Warga Jayapura Terdampak Banjir dan Longsor
Adapun unsur-unsur yang terlibat dalam penanganan longsor Boolang Mongondow ini yaitu TRC BPBD Kabupaten Bolmong, Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polres Kotamobagu, Polsek Lolayan, Koramil Lolayan, PMI, Rescue JRBM, dan masyarakat setempat dan penambang yang ada dilokasi.