INFO NASIONAL - Guna menjawab perkembangan dunia usaha, PT Nojorono Tobacco International menggelar workshop penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bertema “New Era, New Leaders”. Digelar mulai Senin, 25 Februari 2019, di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta, workshop tiga hari ini bertujuan supaya wholesalers Nojorono siap menghadapi tantangan revolusi industri. Sekaligus juga sebagai realisasi atas kepedulian Nojorono soal perbaikan kualitas SDM muda.
Turut hadir sebagai pembicara, Co-Founder Northstar Group Patrick Walujo. Dia mengatakan, bahwa generasi milenial merupakan aset penting, baik untuk perusahaan maupun negara secara luas. “(Mereka) semakin muda, semakin hebat,” kata bos investment funding company itu terkait kualitas karyawan-karyawan di perusahaannya.
Baca Juga:
Angka generasi muda Indonesia saat ini memang cukup tinggi. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional baru-baru ini merilis populasi milenial berusia 20-34 sebanyak 90 juta orang.“Sistem pendidikan dan kesempatan yang tersedia di negara perlu terus dikembangkan dan dibuka lebar, untuk memproduksi sumber daya manusia berkualitas tinggi secara masif,” kata Patrick.
Meski demikian, Patrick percaya bahwa kualitas top millennial Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan mereka yang dari negara-negara lain. “(Maka) perhatian kita adalah bagaimana membantu Indonesia dalam hal pendidikan, tanpa melihat apa pun latar belakang ekonomi dari anak-anak muda,” kata Patrick.
Pada kesempatan yang sama, kendala dalam hal peningkatan SDM disampaikan pula oleh Chairman The Association of Asia Pasific Advertising Media Jerry S. Justianto. “Walau kondisi pendidikan kita saat ini membaik, tapi masih banyak tantangan yang perlu diperbaiki terutama di pelosok daerah,” katanya. Terutama, kata Jerry, soal akses informasi di beberapa daerah yang harus sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Baca Juga:
Jerry menambahkan, ini dapat diperbaiki apabila negara tidak memandang persoalan tadi hanya sebatas masalah akademik saja. “Pemerintah bisa mulai menjembatani para praktisi untuk terlibat ke dalam kegiatan-kegiatan akademik,” tuturnya. Tujuannya, supaya arus informasi dan sistem pendidikan Indonesia di masa mendatang otomatis berkembang kian pesat.
Melalui workshop “New Era, New Leaders”, pihak penyelenggara berharap agar para peserta mendapatkan insight baru tentang berbisnis di era yang telah jauh berubah.Acara ini diikuti 20 orang kalangan muda dari berbagai daerah di Indonesia.
Lewat sistem fasilitasi dan camp (menginap), para peserta tidak hanya mendengarkan ceramah dari pembicara, tapi juga diminta untuk membentuk kelompok dan membuat proyek, untuk mengaplikasikan apa yang telah disampaikan oleh pembicara. (*)