TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, yakin pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin tak akan menang di Jawa Barat. Alasannya, kata Andre, ia meyakini masyarakat Jawa Barat ingin perubahan.
Baca: Erick Thohir Minta Maaf Soal Lahan Prabowo
"Kami sangat yakin masyarakat Jawa Barat ingin perubahan, meskipun pak Jokowi bagi-bagi sembako di sana, kami yakin masyarakat ingin perubahan, bukan ingin sembako," kata Andre saat dihubungi, Jumat, 22 Februari 2019.
Masyarakat Jawa Barat, kata Andre, ingin perubahan yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan yang terbuka, dan harga bahan-bahan pokok yang terjangkau. "Itu yang diinginkan masyarakat. Bukan hanya sembako sesaat. Jangan lagi suara kita mau dibeli oleh sembako sesaat atau amplop, setelah itu menyesal selama 5 tahun," ujar dia.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf mengatakan bahwa kubu Prabowo - Sandiaga telah melakukan kesalahan fatal dengan masuk ke Jawa Tengah. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, dengan upaya Prabowo mengambil alih kandang banteng itu, TKN mengklaim sudah berhasil merebut basis wilayah Prabowo yakni Jawa Barat.
"Kami telah mengubah peta, sehingga Jabar kini menjadi Rumah Jokowi Ma'ruf Amin," ujar Hasto Kristiyanto lewat keterangannya pada Kamis, 14 Februari 2019.
Menurut Hasto, pendukung Jokowi di Jawa Tengah tetap solid dengan soliditas yang tinggi di internal. Sementara di Jawa Barat, ujar dia, telah terjadi pergeseran peta politik. "Survei internal kami bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Maruf Amin di Jabar mencapai 52,4 persen," ujar dia.
Hasil survei teranyar Indopolling Network juga menunjukkan elektabilitas Jokowi – Ma’ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Jawa Barat. Elektabilitas Jokowi – Ma’ruf sebesar 41,7 persen, sementara Prabowo - Sandi sebesar 37,9 persen. Sisanya, 20,4 persen belum menentukan pilihan.
“Jawa Barat makin seru, karena Prabowo menang signifikan di Jabar pada 2014 lalu. Sekarang mengalami penurunan yang cukup tajam,” ujar Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir kepada Tempo pada Jumat, 15 Februari 2019.
Simak juga: Kubu Prabowo: Penghadangan Sandiaga Bukti Kami Kuasai Jawa Tengah
Pada pemilihan presiden 2014 lalu, pasangan Prabowo - Hatta unggul dengan perolehan suara 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi - Jusuf Kalla mendapat suara 40,22 persen. Wempy menjelaskan, tergerusnya dukungan Prabowo di Jawa Barat, tak terlepas faktor kepuasan yang cukup tinggi atas kinerja pemerintahan Jokowi.