TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan dalam jangka waktu antara 5 hingga 7 tahun Sungai Citarum bisa terbebas dari pencemaran limbah.
Baca: Dana Citarum Cair Maret, Prajurit TNI Dikerahkan hingga Karawang
"Setiap tahun kami harus ada progres 15-20 persen, jadi di akhir proses kami bisa mengembalikan Citarum seperti yang kita harapkan," ucap Ridwan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Jumat, 22 Februari 2019.
Ridwan mengaku cukup optimis sungai paling tercemar di dunia itu bisa terlepas dari jerat limbah yang mengaliri sungai dengan panjang mencapai 300 kilometer itu. Pasalnya, kata dia, program sinergitas pentahelix sudah mulai digalakkan agar program Citarum Harum bisa berefek lebih cepat dalam membersihkan aliran sungai Citarum dari limbah.
Sinergitas pentahelix yang dimaksud Ridwan adalah adanya kolaborasi antara pihak pemerintah, pebisnis, akademisi, komunitas hingga media dalam menyelesaikan permasalahan yang melilit sungai Citarum.
"Tanpa salah satu dari kelima itu kita sudah menunjukan kemajuan-kemajuan itu sangat lambat, nah Citarum Harum ini sedang melakukan pentahelix itu. Dalam waktu 5-7 tahun insyaallah kita berhasil kalau semua element 5 itu kita rangkul," ucapnya.
Menurut dia, salah satu masalah yang membuat lambatnya penyelesaian masalah pencemaran sungai Citarum yakni karena di masa lalu tidak diterapkan sistem sinergisitas pentahelix itu. Kalau saja semua unsur stakeholder saling berkolaborasi dan bekerja sama, kata Ridwan, maka penyelesaian masalah limbah diprediksi bisa lebih cepat.
Simak juga: Disindir BPK, Ridwan Kamil Dipuji Luhut Soal Sungai Citarum
"Kami punya dokumen rencana aksi Citarum Harum, di dalamnya memuat masing-masing peran akan mengerjakan apa dengan target apa. Sehingga setiap akhir tahun kita lakukan evaluasi dan saya meyakini kekurangan-kekurangan di masa lalu karena pentahelix ini tidak dimaksimalkan," kata Ridwan Kamil.