TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan gempuran kubunya untuk meraup suara di Jawa Tengah membuahkan hasil. Pernyataan ini diucapkan Andre merespons komentar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto yang mengatakan pendukung 01 di Jawa Tengah tetap solid dengan soliditas yang tinggi di internal.
Baca: Gelar Pidato Kebangsaan, Kubu Jokowi Bantah Tiru Prabowo
"Kalau tidak berhasil, tidak akan ada penghadangan di mana-mana. Kalau enggak berhasil tentu enggak ada yang panik dan menghadang, sederhana saja logikanya," kata Andre saat dihubungi, Jumat, 22 Februari 2019.
Penghadangan yang dimaksud Andre adalah apa yang dialami Sandiaga Uno dalam beberapa safari politiknya di Jawa Tengah. Sandiaga memang acap kali diteriaki massa pendukung Jokowi saat berkampanye di Jawa Tengah.
Dalam kunjungan Sandiaga di Wonogiri 28-29 Januari 2019 lalu misalnya, beberapa kali ia diteriaki puluhan pendukung Jokowi di pertigaan Eromoko dan pasar Bung Karno. Menanggapi teriakan-teriakan itu, Sandiaga mengaku tak terprovokasi sama sekali.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf mengatakan bahwa kubu Prabowo - Sandiaga telah melakukan kesalahan fatal dengan masuk ke Jawa Tengah. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, dengan upaya Prabowo mengambil alih kandang banteng itu, TKN mengklaim sudah berhasil merebut basis wilayah Prabowo yakni Jawa Barat.
"Kami telah mengubah peta, sehingga Jabar kini menjadi Rumah Jokowi Ma'ruf Amin," ujar Hasto Kristiyanto lewat keterangannya pada Kamis, 14 Februari 2019.
Simak juga: Said Didu Ungkap Sumber Dana Pembelian Lahan Prabowo di Kaltim
Menurut Hasto, pendukung Jokowi di Jawa Tengah tetap solid dengan soliditas yang tinggi di internal. Sementara di Jawa Barat, ujar dia, telah terjadi pergeseran peta politik. "Survei internal kami bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Maruf Amin di Jabar mencapai 52,4 persen," ujar dia.