TEMPO.CO, Makassar - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto mengatakan akan memberikan pendampingan hukum kepada para camat yang dilaporkan oleh Gerindra ke Bawaslu Sulawesi Selatan.
Baca: Diduga Dukung Jokowi, Gerindra Adukan Camat Makassar ke Bawaslu
Gerindra melaporkan para camat se-Makassar karena diduga ikut deklrasi mendukung Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Dalam video yang dijadikan bukti aduan, Gerindra menyebut para camat ini ikut dalam deklarasi bersama calon anggota legislatif Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo.
"Itu hak pribadi para camat karena dilakukan di hari libur bersama Pak Syahrul, bukan dengan saya,” kata Ramdhan Pomanto, Kamis 21 Februari 2019.
Apalagi, kata dia, Syahrul Yasin Limpo merupakan salah satu tokoh politik dan para camat tidak pernah menyebutkan bahwa mereka dukung nomor urut berapa. "Kalau sebut nomor urut itu yang salah. Kan dalam video itu mereka hanya bilang saya camat ini, yang bilang dukungan Pak Syahrul,” kata Danny.
Soal baju dinas yang digunakan sejumlah camat, kata Danny, itu hal yang wajar. Pasalnya para camat ini tidak pernah menyebutkan dukung calon presiden mana.
“Di video Pak Syahrul yang bilang, kalau simbol itu biasa dalam pidato,” ucap dia. Ia tak memungkiri jika dalam video berdurasi 1 menit 27 detik ada nama Joko Widodo harga mati. “Tapi mereka juga dilindungi UUD 45, ASN punya hak politik saat libur."
Simak juga: Pemilih di Makassar Bertambah, Mayoritas dari Lapas dan Rutan
Oleh karena itu Danny Pomanto mengaku siap melakukan pendampingan hukum kepada para camat lantaran itu merupakan hak pribadi. “Saya suka semangatnya camat saya,” katanya.