TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempersilakan orang yang tidak percaya jika hingga akhir 2018 telah terbangun 191 ribu kilometer jalan desa untuk mengujinya. Ia meminta mereka untuk mengukur panjang jalan-jalan tersebut.
Baca: Prabowo Debat Tanpa Data, Timses Tak Menyangka Jokowi Agresif
"Kalau ada yang sangsi 191 ribu kilometer tidak mungkin, ya silakan ukur sendiri," katanya saat memberi pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Ecovention Ocean Ecopark, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, hari ini, Rabu, 20 Februari 2019.
Jokowi menuturkan pembangunan 191 ribu kilometer jalan desa, dengan memanfaatkan dana desa, tidak mustahil. Logikanya, kata dia, jalan sepanjang itu dibangun selama empat tahun dan tersebar di 74.900 desa se Indonesia.
"Artinya satu desa setahun (membangun) 600 meter, hanya 0,5 kilometer. Pendek banget," ucapnya.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mempertanyakan klaim Jokowi soal terbangunnya 191 ribu kilometer jalan desa yang disampaikan saat debat calon presiden kedua. Menurut dia, pernyataan Jokowi itu sebuah kebohongan.
Simak juga: Peneliti: Debat Capres Kedua Cukup Mempengaruhi Swing Voters
Dahnil menyandingkan klaim pembangunan Jokowi dengan penghitungan panjang jalan tersebut. Menurut dia, jika Jokowi membangun 191 ribu kilometer jalan desa, maka panjang jalan tersebut sama dengan 4,8 kali keliling bumi. "Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa?" katanya lewat akun Twitter, Senin, 18 Februari 2019.